Presiden To Lam memimpin upacara penyambutan resmi untuk Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam.
Atas undangan Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong, Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin tiba di Hanoi, memulai kunjungan kenegaraan ke Republik Sosialis Vietnam dari 19-20 Juni 2024.
Pada siang hari tanggal 20 Juni, upacara penyambutan resmi Presiden Rusia Vladimir Putin digelar dengan khidmat di Istana Kepresidenan sesuai protokol tertinggi penyambutan seorang Kepala Negara. Presiden To Lam memimpin upacara penyambutan tersebut.
Yang hadir dalam upacara penyambutan tersebut adalah kawan-kawan: Anggota Politbiro, Menteri Pertahanan Nasional Phan Van Giang; Sekretaris Komite Sentral Partai, Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri Komite Sentral Partai Le Hoai Trung; Anggota Komite Sentral Partai, Wakil Perdana Menteri, Ketua Sub-Komite Vietnam di Komite Antarpemerintah Vietnam-Rusia tentang Kerja Sama Ekonomi-Perdagangan dan Ilmiah-Teknologi Tran Hong Ha; Anggota Komite Sentral Partai, Wakil Ketua Majelis Nasional, Kepala Kelompok Parlemen Persahabatan Vietnam-Rusia Nguyen Khac Dinh; Anggota Komite Sentral Partai, Kepala Kantor Komite Sentral Partai Nguyen Duy Ngoc; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son; Anggota Komite Sentral Partai, Kepala Kantor Presiden Le Khanh Hai; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Keamanan Publik Luong Tam Quang; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Perencanaan dan Investasi Nguyen Chi Dung; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nguyen Hong Dien; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Keuangan Ho Duc Phoc; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Transportasi Nguyen Van Thang; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Nguyen Van Hung; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Pendidikan dan Pelatihan Nguyen Kim Son; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Sains dan Teknologi Huynh Thanh Dat; Anggota Komite Sentral Partai, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Le Minh Hoan; Anggota Komite Sentral Partai, Gubernur Bank Negara Vietnam Nguyen Thi Hong; Anggota Komite Sentral Partai, Ketua Komite Rakyat Hanoi Tran Sy Thanh; Duta Besar Vietnam untuk Federasi Rusia Dang Minh Khoi; Asisten Presiden To An Xo.
Sejumlah besar anak-anak dan masyarakat di ibu kota melambaikan bendera kedua negara untuk menyambut Presiden Vladimir Putin dan delegasi tingkat tinggi Federasi Rusia.
Ini adalah kunjungan kelima Presiden Vladimir Putin ke Vietnam sebagai kepala negara. Kunjungan kenegaraan Presiden Rusia ke Vietnam kali ini bertepatan dengan peringatan 30 tahun penandatanganan Perjanjian Prinsip-Prinsip Dasar Persahabatan Vietnam-Rusia (1994-2024) dan peringatan 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara pada tahun 2025.
Iring-iringan mobil Presiden Vladimir Putin memasuki Istana Kepresidenan. Presiden To Lam menyambut hangat Presiden Vladimir Putin yang memimpin delegasi tingkat tinggi Federasi Rusia.
Di tengah alunan musik sambutan, Presiden To Lam mengundang Presiden Vladimir Putin untuk naik ke podium. Band militer memainkan lagu kebangsaan kedua negara. Menunjukkan pentingnya kunjungan tersebut, dalam upacara penyambutan, 21 tembakan meriam yang megah ditembakkan untuk menyambut kunjungan kenegaraan Presiden Vladimir Putin ke Vietnam.
Setelah mendengarkan lagu kebangsaan kedua negara, Presiden To Lam dan Presiden Vladimir Putin meninjau Garda Kehormatan Tentara Rakyat Vietnam. Selanjutnya, kedua pemimpin memperkenalkan para anggota delegasi tingkat tinggi kedua negara yang menghadiri upacara penyambutan.
Kunjungan Presiden Vladimir Putin berlangsung dalam konteks hubungan Vietnam - Federasi Rusia yang berkembang sangat baik, pesat dan komprehensif; merupakan model kerja sama yang saling menguntungkan dan setara, sejalan dengan kepentingan perdamaian, kerja sama, dan pembangunan kawasan dan dunia.
Hubungan antara kedua negara memasuki babak baru perkembangan setelah penandatanganan Perjanjian tentang Prinsip-Prinsip Dasar Hubungan Persahabatan Vietnam-Federasi Rusia pada tanggal 16 Juni 1994. Hingga kini, para pemimpin kedua negara selalu menegaskan bahwa Perjanjian ini merupakan dokumen bersejarah yang sangat penting, yang melambangkan dimulainya babak baru dalam pengembangan kerja sama multifaset antara Vietnam dan Federasi Rusia, yang menciptakan premis untuk membawa hubungan antara kedua negara ke Kemitraan Strategis pada tahun 2001 dan Kemitraan Strategis Komprehensif pada tahun 2012. Ini adalah tonggak yang sangat penting, yang menandai langkah baru perkembangan hubungan antara kedua negara.
Selama 30 tahun terakhir, para pemimpin dan rakyat kedua negara telah berupaya secara terus-menerus untuk membina persahabatan yang kuat, memperkokoh dan memajukan kerja sama bilateral yang komprehensif di segala bidang, demi kepentingan rakyat kedua negara, serta berkontribusi pada perdamaian, kerja sama, dan pembangunan di kawasan dan dunia.
Kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara telah berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Tingkat pertumbuhan omzet perdagangan bilateral antara Vietnam dan Federasi Rusia telah meningkat pesat, terutama sejak Perjanjian Perdagangan Bebas antara Vietnam dan Uni Ekonomi Eurasia resmi berlaku pada Oktober 2016. Vietnam saat ini merupakan mitra dagang terbesar Rusia di Asia Tenggara. Federasi Rusia adalah salah satu dari 5 mitra dagang teratas Vietnam di Eropa. Omzet perdagangan dua arah antara Vietnam dan Rusia pada tahun 2023 mencapai 3,63 miliar dolar AS dan dalam 5 bulan pertama tahun 2024 mencapai 1,96 miliar dolar AS. Kedua negara juga memiliki proyek investasi satu sama lain, termasuk bidang-bidang penting dan kekuatan Rusia seperti energi, sains dan teknologi, pendidikan dan pelatihan, dll. Selain itu, Vietnam dan Rusia juga memiliki banyak bentuk kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan.
Kunjungan kenegaraan Presiden Vladimir Putin ini sangat penting artinya, karena semakin mempererat Kemitraan Strategis Komprehensif Vietnam-Rusia di segala bidang, khususnya dalam konteks upaya kedua negara untuk mewujudkan Pernyataan Bersama tentang Visi Kemitraan Strategis Komprehensif hingga 2030.
Setelah upacara penyambutan, kedua pemimpin memimpin delegasi tingkat tinggi kedua negara untuk mengadakan pembicaraan, mengevaluasi hasil kerja sama kedua negara dalam beberapa waktu terakhir dan mengusulkan arah kerja sama di masa mendatang.
Segera setelah upacara penyambutan resmi, Presiden To Lam mengadakan pembicaraan dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan kenegaraan ke Vietnam.
Sumber
Komentar (0)