Kementerian Pertahanan Inggris mengumumkan langkah jet tempur Eurofighter Typhoon di atas dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita TASS pagi ini, 10 Juni.
Pesawat-pesawat Eurofighter Typhoon awalnya dikerahkan untuk mencegat dua pesawat angkut Rusia, sebuah An-12 dan sebuah An-72, yang terbang menuju Kaliningrad, sebuah eksklave Rusia di Baltik. Pesawat-pesawat tempur Inggris tersebut kemudian ditugaskan untuk mencegat dua pesawat pengebom Tu-22M dan dua pesawat tempur Su-30SM Rusia, yang juga terbang di atas Teluk Finlandia dan Laut Baltik.
Pesawat pengebom strategis Rusia Tu-22M3
Selama berbagai tahap misi, pesawat tempur Inggris bergabung dengan pesawat F-18 Finlandia dan pesawat Gripen Swedia, serta F-16 Portugis dan Rumania.
Kementerian Pertahanan Inggris menuduh awak Rusia gagal mematuhi aturan internasional "dengan tidak berkomunikasi dengan Wilayah Informasi Penerbangan terkait." Dalam pernyataan tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris juga menyatakan bahwa Rusia telah aktif memantau latihan NATO di Laut Baltik.
Utusan AS untuk NATO: Ukraina tidak akan bisa bergabung dengan aliansi tersebut dalam waktu dekat
Sebelumnya, pada 8 Juni, jet tempur Inggris dan Swedia lepas landas untuk mencegat pesawat pengintai Il-20 Rusia, bersama dengan jet tempur Su-27. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa pilot Rusia tersebut juga tidak menghubungi Wilayah Informasi Penerbangan terkait, tetapi tetap berada di wilayah udara internasional dan terbang secara profesional.
Saat ini belum ada informasi mengenai reaksi Rusia terhadap pernyataan Kementerian Pertahanan Inggris di atas. Kementerian Pertahanan Rusia telah berulang kali menegaskan bahwa semua pesawat Angkatan Udara Rusia melakukan penerbangan dengan mematuhi peraturan internasional secara ketat, menurut TASS.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)