(Dan Tri) - Tuan Sam Altman - CEO OpenAI, unit penelitian kecerdasan buatan yang terkenal di AS, berbagi keyakinan agar setiap orang dapat hidup tanpa penyesalan.
Bapak Altman keluar dari Universitas Stanford yang bergengsi di AS untuk memulai bisnisnya sendiri lebih awal. Ia kemudian ikut mendirikan OpenAI, sebuah unit riset kecerdasan buatan di balik aplikasi ChatGPT.
Bagi Pak Altman, keluar dari Stanford untuk memulai bisnisnya sendiri merupakan eksperimen yang menarik. Ia tahu bahwa jika bisnisnya tidak berhasil, ia selalu bisa kembali kuliah untuk melanjutkan studinya.
"Itulah pola pikir kunci dalam hampir setiap keputusan berisiko. Kebanyakan risiko dalam hidup tidak melibatkan risiko besar. Jadi, kita bisa bereksperimen, dan jika hasilnya tidak memuaskan, kita bisa berhenti dan mencoba hal lain," kata Altman.
Tuan Sam Altman - CEO OpenAI - unit penelitian kecerdasan buatan yang terkenal di AS (Foto: CNBC).
Pak Altman dan banyak pengusaha terkenal lainnya memiliki pandangan serupa tentang risiko. Misalnya, miliarder terkaya di dunia - Elon Musk - juga keluar dari program magister di Universitas Stanford untuk segera memulai bisnis.
"Saya pikir jika bisnis ini tidak berjalan baik, saya selalu bisa kembali ke sekolah untuk melanjutkan pendidikan," ungkap miliarder Elon Musk.
Secara umum, banyak pengusaha sukses di dunia menyarankan orang untuk mengambil risiko, jika risikonya tidak terlalu besar.
"Ketakutan terbesar adalah tidak mengambil risiko," tegas Pak Altman. "Jika Anda melakukannya, Anda tidak akan pernah bisa mencapai hasil yang lebih baik."
Pak Altman juga menyarankan para mahasiswa untuk tidak mengikuti rumus yang sudah umum: selesaikan kuliah, dapatkan pekerjaan tetap, dan pertahankan selamanya. Rumus ini pernah menjamin keamanan finansial bagi generasi-generasi sebelumnya, tetapi kehidupan berubah dengan cepat.
Generasi muda di dunia kerja saat ini akan menjadi orang-orang yang membawa ide-ide baru dan mengubah formula stabilitas tradisional. Kemunculan kecerdasan buatan telah mengubah pekerjaan di banyak bidang.
Pada saat ini, keberanian untuk bereksperimen menjadi lebih penting, agar kita tidak kehilangan kesempatan dan terhindar dari hidup dalam penyesalan.
Namun, mengambil risiko pada suatu eksperimen tidak berarti mengambil risiko secara membabi buta, melainkan mempertimbangkan setidaknya satu rute keluar atau ambang batas toleransi jika eksperimen tersebut gagal.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/ceo-openai-tiet-lo-voi-sinh-vien-bi-quyet-de-song-khong-nuoi-tiec-20241225072616398.htm
Komentar (0)