Peradangan adalah kondisi umum yang dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan serius. Menurut situs web kesehatan Nature Medicine, peradangan dapat menjadi penyebab penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit Alzheimer.
Situs web kesehatan Eating Well telah menunjukkan beberapa makanan dan minuman yang harus dibatasi saat menderita peradangan.
Gula tambahan
Mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan merupakan faktor utama penyebab peradangan, yang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Banyak makanan mengandung gula tambahan, seperti saus salad, bumbu dapur, camilan, dan lainnya.
Saat kita mengalami peradangan, kita harus membatasi konsumsi makanan tinggi gula.
Daging olahan
Sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2022 di Journal of Nutrition menyimpulkan bahwa mengonsumsi banyak daging olahan seperti bacon, sosis, dll. dapat meningkatkan risiko peradangan. Alasannya, daging-daging ini mengandung banyak nitrat dan lemak jenuh.
Makanan olahan
Banyak orang cenderung memilih makanan instan karena praktis. Namun, makanan instan mengandung bahan kimia dan senyawa buatan, perasa, serta pengawet. Zat-zat ini dapat mengiritasi tubuh dan menyebabkan peradangan. Jika tubuh sudah mengalami peradangan, tubuh akan menjadi sensitif terhadap zat asing ini dan memperparah peradangan.
Makanan tinggi Omega-6 (tidak cukup Omega-3)
Saat ini, banyak orang cenderung mengonsumsi terlalu banyak asam lemak omega-6 (terdapat dalam minyak nabati seperti jagung, kedelai, dan bunga matahari) dan terlalu sedikit omega-3 (terdapat dalam salmon, kenari, minyak zaitun, dll.). Padahal, omega-3 merupakan zat anti-inflamasi yang ampuh. Selain itu, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 di Journal of Lipids menyatakan bahwa kebiasaan makan di atas dapat dengan mudah menyebabkan ketidakseimbangan antara kedua kadar asam lemak tersebut, sehingga menyebabkan peradangan ringan.
Lemak trans
Faktanya, lemak trans sering digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan olahan. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2021 dalam jurnal Frontiers in Immunology menemukan bahwa lemak trans dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh dan telah dikaitkan dengan penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Pemanis buatan
Banyak makanan olahan saat ini mengandung pemanis sintetis seperti aspartam dan sakarin. Jika Anda sudah mengalami peradangan ringan, mengonsumsi pemanis buatan dapat menyebabkan iritasi.
Para ahli merekomendasikan penggunaan pemanis nabati seperti stevia. Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 dalam jurnal Food Science & Nutrition menemukan bahwa stevia memiliki efek antidiabetik dan hipoglikemik. Sebagai alternatif, gunakan gula biasa atau pemanis yang terbuat dari madu atau maple.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/can-tranh-an-gi-khi-co-the-bi-viem-185240911093655895.htm
Komentar (0)