Keberhasilan Revolusi Agustus tahun 1945 membuka babak baru dalam sejarah bangsa Vietnam: "Kemerdekaan nasional yang dipadukan dengan sosialisme".
Keberhasilan Revolusi Agustus merupakan hasil dari persiapan yang matang dalam segala aspek oleh Partai kita selama 15 tahun (1930-1945). Dalam foto: Dari 6 Januari hingga 7 Februari 1930, konferensi untuk menyatukan organisasi-organisasi komunis dan mendirikan Partai Komunis Vietnam diselenggarakan di Hong Kong (Tiongkok) di bawah kepemimpinan Kamerad Nguyen Ai Quoc atas nama Komunis Internasional. (Foto: VNA) 
Gerakan Soviet Nghe Tinh, puncak gerakan revolusioner 1930-1931, meskipun gagal, menunjukkan semangat heroik dan kapasitas revolusioner kaum buruh Vietnam, dan merupakan gladi resik pertama untuk kemenangan Revolusi Agustus 1945. (Foto: Dokumen VNA) 
Perempuan Hanoi berpartisipasi dalam unjuk rasa untuk merayakan Hari Buruh Internasional di Area Pameran (Mei 1938) selama gerakan revolusioner menuntut penghidupan rakyat dan demokrasi (1936-1939). (Foto: Arsip VNA) 
Tim gerilya pertama di Vietnam yang dipimpin oleh Partai lahir di Bac Son (provinsi Cao Lang) pada tahun 1940. (Foto: dokumen VNA) 
Pondok Khuoi Nam di Pac Bo, kecamatan Truong Ha, distrik Ha Quang, Cao Bang , tempat berlangsungnya Konferensi Sentral Partai Komunis Indochina ke-8 (Mei 1941), yang memutuskan untuk mengutamakan tugas pembebasan nasional dan mendirikan Front Viet Minh. (Foto: VNA) 
Pada 22 Desember 1944, Tentara Pembebasan Propaganda Vietnam dibentuk di hutan Tran Hung Dao di distrik Nguyen Binh, provinsi Cao Bang, di bawah komando Kamerad Vo Nguyen Giap. Tentara ini secara langsung berpartisipasi dalam pertempuran bersama basis dan pasukan milisi setempat, memainkan peran penting dalam menentukan keberhasilan Revolusi Agustus. (Foto: Dokumen VNA) 
Revolusi Agustus terjadi dan menang hanya dalam dua minggu, tetapi Partai kita menghabiskan 15 tahun mempersiapkan kemenangan bersejarah ini, termasuk mengidentifikasi peluang dengan tepat dan memanfaatkan kesempatan yang tepat untuk melancarkan pemberontakan menuju kemenangan. Dalam foto: Akhir Perang Dunia II, Jepang menyerah kepada Sekutu, merupakan kondisi dunia yang sangat menguntungkan bagi Revolusi Vietnam (1945). (Foto: Dokumen VNA) 
Rumah Komunal Tan Trao, Distrik Son Duong (Tuyen Quang), tempat berlangsungnya Kongres Nasional yang diselenggarakan oleh Viet Minh pada 16 Agustus 1945, yang mengesahkan "10 kebijakan utama Viet Minh"; mengesahkan "Perintah Pemberontakan Umum"; mengatur bendera nasional dan lagu kebangsaan; membentuk Komite Pembebasan Nasional Pusat, yaitu Pemerintahan Sementara dengan Kamerad Ho Chi Minh sebagai Ketua. (Foto: Dokumen VNA) 
Pada 9 Maret 1945, Jepang menggulingkan Prancis dan memonopoli Indochina. Komite Sentral Partai mengeluarkan arahan "Jepang dan Prancis saling memerangi dan melawan tindakan kita". Dengan menerapkan arahan tersebut, sebuah gerakan revolusioner muncul di banyak tempat; zona pembebasan Viet Bac yang terdiri dari 6 provinsi didirikan, menyerukan rakyat untuk maju dengan berani di bawah bendera Viet Minh dan "menggunakan kekuatan kita sendiri untuk membebaskan diri kita sendiri". Dalam foto: Rakyat di banyak daerah bangkit untuk merebut gudang beras Jepang demi mengatasi kelaparan. (Foto: VNA) 
Tim Gerilya Ba To didirikan pada 14 Maret 1945 setelah Pemberontakan Ba To ( Quang Ngai ) meletus dan menang (11 Maret 1945), mendirikan pemerintahan revolusioner rakyat, menjadi kekuatan inti, dan secara langsung berpartisipasi dalam pemberontakan umum di wilayah Tengah, serta berkontribusi pada kemenangan Revolusi Agustus 1945. (Foto: Dokumen VNA) 
Keberhasilan Revolusi Agustus merupakan hasil dari persiapan yang matang dalam segala aspek oleh Partai kita selama 15 tahun (1930-1945), mulai dari kebijakan, pedoman, organisasi, dan pelaksanaannya hingga pembangunan kekuatan politik , angkatan bersenjata, dan basis revolusioner. Dalam foto: Pada tanggal 14 Agustus 1945, tim gerilya Ba To bergerak maju ke kota Quang Ngai, bergabung dengan rakyat dalam pemberontakan untuk merebut kekuasaan. (Foto: Dokumen VNA) 
Pada 19 Agustus 1945, setelah demonstrasi di Alun-alun Gedung Opera, rakyat ibu kota menduduki Istana Bac Bo, markas besar pemerintahan boneka Prancis di Utara. Revolusi Agustus menjadi pelajaran sejarah, membuka era baru di Vietnam, era di mana rakyat Vietnam menjadi penguasa negara dan menentukan nasib mereka sendiri. (Foto: VNA) 
Hari-hari di bulan Agustus terasa panas di ibu kota Hanoi. Revolusi Agustus membuka era baru di Vietnam, era ketika rakyat Vietnam menjadi penguasa negara dan nasib mereka sendiri. (Foto: VNA) 
Pemberontakan Umum Agustus terjadi dan mencapai kemenangan cepat dalam 15 hari (14-28 Agustus 1945). Kemenangan-kemenangan di Hanoi (19 Agustus), Hue (23 Agustus), dan Saigon (25 Agustus) menjadi penentu. Dalam foto: Warga Saigon menanggapi Seruan Pemberontakan Umum dari Komite Sentral Partai dan Presiden Ho Chi Minh. (Foto: Dokumen VNA) 
Kerumunan orang berkumpul di Lapangan Ba Dinh untuk mendengarkan Presiden Ho Chi Minh membacakan Deklarasi Kemerdekaan pada pagi hari tanggal 2 September 1945. (Foto: VNA) 
Pada pagi hari tanggal 2 September 1945, di Lapangan Ba Dinh yang bersejarah, Presiden Ho Chi Minh membacakan Deklarasi Kemerdekaan, yang menandai lahirnya Republik Demokratik Vietnam. Ia menegaskan di hadapan rakyat dan seluruh dunia: "Vietnam berhak menikmati kebebasan dan kemerdekaan, dan nyatanya telah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Seluruh rakyat Vietnam bertekad untuk mengabdikan seluruh jiwa dan raga, jiwa dan harta benda mereka untuk mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan itu." (Foto: VNA) 
Presiden Ho Chi Minh dan anggota Dewan Pemerintahan Sementara Republik Demokratik Vietnam diperkenalkan setelah pertemuan pertama pada pagi hari tanggal 3 September 1945. (Foto: VNA) 
Pasca Revolusi Agustus, dihadapkan dengan ambisi penjajah Prancis untuk kembali dan menggunakan kekuatan untuk menegakkan kembali dominasi mereka atas negara kita, seluruh rakyat Vietnam bangkit melawan penjajah Prancis sebagai tanggapan atas seruan Presiden Ho Chi Minh untuk perlawanan nasional pada 19 Desember 1946. Dalam foto: Tentara Garda Nasional bertempur dengan gigih, melindungi setiap rumah dan jengkal tanah di ibu kota pada hari-hari awal perlawanan nasional, Desember 1946. (Foto: Dokumen VNA) 
Pasca Revolusi Agustus, menghadapi ambisi penjajah Prancis untuk kembali dan menggunakan kekerasan untuk menegakkan kembali dominasi mereka atas negara kita, seluruh rakyat Vietnam bangkit melawan penjajah Prancis sebagai tanggapan atas seruan perlawanan nasional Presiden Ho Chi Minh pada 19 Desember 1946. Dalam foto: Hari-hari pertama perlawanan nasional di Saigon. (Foto: Dokumen VNA) 
Keberhasilan Revolusi Agustus membuka babak baru dalam sejarah bangsa Vietnam, yaitu "Kemerdekaan Nasional yang Berpadu dengan Sosialisme". Dalam foto: Pada pagi hari tanggal 10 Oktober 1954, tentara kita memasuki ibu kota melalui lima gerbang untuk membebaskannya, mengakhiri perang perlawanan yang gemilang selama 9 tahun melawan kolonialisme Prancis yang penuh pengorbanan dan kesulitan. (Foto: Dokumen VNA) 
Pada 30 April 1975, tank-tank Tentara Pembebasan Vietnam melintasi Gerbang Besi, merebut Istana Kepresidenan Saigon, mengakhiri perjuangan bangsa selama 30 tahun melawan penjajah asing dengan gemilang, dan menyatukan kembali negara sepenuhnya. (Foto: Mai Huong/VNA) Menurut VNA/ Vietnamnet.vn
Sumber: https://vietnamnet.vn/cach-mang-thang-tam-moc-son-choi-loi-trong-lich-su-dan-toc-viet-nam-2313361.html
Komentar (0)