Tim voli putri Tiongkok (baju merah) tak lagi jadi tim nomor 1 di Asia - Foto: FIVB
Sebelum memasuki Kejuaraan Dunia Bola Voli Putri, Tiongkok berada di peringkat ke-4 dunia dan peringkat 1 Asia. Setelah 29 Agustus, Jepang sempat naik ke posisi tersebut berkat kemenangan atas Thailand.
Namun, banyak orang yakin Tiongkok akan segera bangkit, karena mereka hanya perlu menghadapi tim Prancis yang lebih lemah dalam segala aspek pada malam 31 Agustus. Namun, kemudian semuanya terjadi, bertentangan dengan prediksi banyak orang.
Atlet bintang tim voli putri Tiongkok sama sekali tak berdaya menghadapi lawan yang dinilai jauh lebih lemah.
Akibatnya, mereka menderita kekalahan memalukan 1-3 dan tersingkir lebih awal di babak 16 besar.
Namun, itu bukan satu-satunya konsekuensi serius. Karena Prancis berada jauh di bawah peringkat, tim Tiongkok juga mengalami pengurangan poin yang signifikan setelah kekalahan ini.
Secara khusus, perwakilan Asia dikurangi 18,27 poin dari peringkat dunia, sehingga total poin yang diperoleh hanya 337,02.
Mereka juga turun ke peringkat 7 dunia, sehingga resmi kehilangan posisi nomor 1 di voli putri Asia. Sebaliknya, Jepang akan mengambil alih posisi ini berkat peringkat dunia mereka saat ini yang berada di peringkat 4.
Di Kejuaraan Dunia tahun ini, tim voli putri Tiongkok meninggalkan terlalu banyak kekecewaan. Mereka tetap lolos babak penyisihan grup dengan 3 kemenangan. Hal ini wajar karena lawan-lawannya dianggap jauh lebih lemah.
Namun, cara Tiongkok menang justru bermasalah. Mereka mengalami kekalahan telak melawan lawan yang jauh lebih lemah seperti Meksiko dan Kolombia.
Atlet Tiongkok menunjukkan performa yang kurang bersemangat dan buruk. Dalam kemenangan atas Kolombia di babak penyisihan grup, pelatih Zhao Yong bahkan mengumpat para pemainnya di lapangan karena terus-menerus melakukan kesalahan.
Kekalahan dari Prancis di babak 16 besar memang mengejutkan, tetapi mencerminkan wajah asli tim Tiongkok di turnamen tahun ini. Terakhir kali wakil Asia ini memenangkan gelar utama adalah pada tahun 2016, dengan medali emas di Olimpiade Rio.
Sedangkan untuk Piala Dunia, mereka belum memenangkannya sejak 1982.
Sumber: https://tuoitre.vn/bong-chuyen-nu-trung-quoc-mat-vi-the-so-1-chau-a-vao-tay-nhat-ban-20250831201500828.htm
Komentar (0)