Kementerian Konstruksi: Harga rumah akan naik 15%

Kementerian Konstruksi : Harga rumah akan naik 15 - 20% karena dampak kenaikan harga tanah

Menurut Kementerian Konstruksi, meskipun biaya pinjaman, penjualan, pajak, dll. hampir tidak berubah, harga tanah terus meningkat. Kenaikan ini bahkan mungkin berlanjut ketika daftar harga tanah tahunan diterapkan.

Dalam laporan harga properti yang dikirimkan ke Kantor Pemerintah , Kementerian Konstruksi menyatakan bahwa ketika daftar harga tanah tahun 2024 diterapkan, biaya penggunaan lahan untuk proyek properti akan meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal ini secara langsung akan menyebabkan kenaikan harga perumahan sekitar 15-20%.

Secara spesifik, menurut Kementerian Konstruksi, biaya lahan mencapai 7-20% dari total biaya pelaksanaan proyek apartemen bertingkat tinggi. Bahkan untuk proyek vila dan rumah bandar, angka ini mencapai 25-50%. Di sisi lain, biaya kompensasi aset lahan seringkali hanya mencakup proporsi yang tidak terlalu besar dari biaya investasi konstruksi, hanya sekitar 2%.

Proyek apartemen baru di pusat kota Hanoi hampir tidak lagi dihargai di bawah VND50 juta/m2. Foto: Thanh Vu

Mengutip bukti nyata, Kementerian menyatakan bahwa di kawasan hunian investor GP Invest, biaya penggunaan lahan yang dihitung berdasarkan harga jual 1m2 apartemen setelah penerapan daftar harga lahan baru akan meningkat menjadi 22 juta VND/36 juta VND (sekitar 60%). Saat ini, tarif tersebut sekitar 42%, setara dengan 15 juta VND/36 juta VND.

Tren serupa juga terjadi di proyek vila urban Chanh My (Binh Duong), dari 16,3% menjadi sekitar 50%. Demikian pula, proyek Thanh Lam - Dai Thinh 2 (Hanoi) juga mengalami kenaikan biaya penggunaan lahan dari 15% menjadi 33% dari harga jual.

Meskipun harga tanah terus meroket, biaya-biaya lain seperti biaya investasi konstruksi, biaya pinjaman, penjualan, pajak, dll. dinilai oleh Kementerian Konstruksi sebagai "kurang fluktuatif". Biaya pinjaman bahkan telah menurun karena suku bunga secara bertahap "menurun".

Dalam Undang-Undang Pertanahan 2024, kerangka harga tanah yang diperbarui setiap lima tahun telah digantikan oleh daftar harga tanah tahunan. Berbicara kepada wartawan Dau Tu Newspaper, Bapak Pham Duc Toan, CEO EZ Property, mengatakan bahwa daftar harga tanah yang baru ini tentu akan meningkatkan harga properti, dan tren ini akan terjadi di berbagai segmen.

Bapak Toan menyebutkan bahwa, pada saat penerapan daftar harga tanah 5 tahun (periode 2020-2024), pada tahun pertama penerapannya, pemerintah daerah melakukan penilaian yang sangat dekat dengan harga pasar, sehingga membantu meningkatkan jumlah uang yang disetorkan ke anggaran secara tajam. Namun, hal ini menyebabkan harga berbagai jenis properti meningkat, terutama tanah hunian. Di beberapa daerah, pajak penggunaan tanah pada tahun 2022 bahkan meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan tahun 2018.

Menurut Bapak Tran Khanh Quang, Direktur Jenderal Perusahaan Investasi Real Estat Viet An Hoa, penghapusan kerangka harga tanah merupakan keputusan penting oleh para legislator dalam Undang-Undang Pertanahan 2024. Kini, baik pemerintah daerah maupun pelaku bisnis harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan lahan yang bersih. Di sisi lain, masyarakat akan diuntungkan ketika mereka mendapatkan kompensasi atas tanah mereka dengan harga pasar.

"Pasokan pasar mungkin terbatas dalam 1-2 tahun pertama, karena bisnis membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan memenuhi peraturan perundang-undangan. Namun, jika dilihat secara positif, dengan tekanan biaya kompensasi untuk pembersihan lokasi, investor harus merencanakan strategi jangka panjang di masa mendatang, alih-alih 'hidup jangka pendek' seperti sebelumnya," komentar Bapak Quang.

Sumber: https://baodautu.vn/batdongsan/bo-xay-dung-gia-nha-se-tang-15---20-do-anh-huong-cua-bang-gia-dat-d225762.html