Protes berubah menjadi kekerasan di Inggris, pasukan keamanan diserang, kantor polisi dibakar

Pada malam tanggal 2 Agustus, sebuah kantor polisi di kota pelabuhan Sunderland, di timur laut Inggris, dibakar saat polisi mencoba menahan ratusan pengunjuk rasa.

Sebuah kantor polisi di kota pelabuhan Sunderland, timur laut Inggris, dibakar oleh para pengunjuk rasa pada malam tanggal 2 Agustus. (Sumber: Independent)

Protes penuh kekerasan di beberapa kota Inggris telah memasuki hari ketiga setelah penusukan di Southport menyebabkan tiga gadis tewas dan delapan lainnya terluka, menurut kantor berita Reuters .

Para pengunjuk rasa, beberapa mengenakan penutup kepala, melemparkan kaleng bir dan batu ke arah polisi saat mereka didorong keluar dari sebuah masjid di kota itu. Mereka juga membakar sebuah mobil dan menyerang polisi dengan alat pemadam kebakaran.

Kepolisian Northumbria mengatakan pasukannya menangani kekerasan serius dan menyarankan warga untuk menghindari pusat kota Sunderland karena adanya kekacauan.

Ini adalah salah satu dari beberapa protes, yang sebagian besar dipicu oleh aktivis sayap kanan di media sosial, yang direncanakan di seluruh Inggris akhir pekan ini, menyusul serangan pisau pada 29 Juli di Southport.

Protes penuh kekerasan meletus setelah misinformasi tersebar di media sosial tentang identitas dan agama tersangka berusia 17 tahun, yang menuduhnya sebagai pencari suaka Muslim.

Selama tiga hari terakhir, protes telah terjadi di berbagai kota di Inggris, termasuk London, Hartlepool, Manchester, Aldershot, dan Liverpool. Beberapa protes berujung kekerasan, dengan lebih dari 50 petugas polisi terluka dan lebih dari 120 orang ditangkap.

Polisi anti huru hara di Inggris dan Wales bersiaga untuk setidaknya 25 aksi protes yang direncanakan akhir pekan ini. Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper mengatakan pemerintah akan mendukung polisi dalam menangani kejahatan terhadap polisi dan gangguan ketertiban umum, dan mengatakan kekerasan dan hooliganisme akan dihukum.

Tersangka dalam serangan Southport telah diidentifikasi sebagai Axel Muganwa Rudakubana, 17 tahun, yang telah didakwa dengan tiga tuduhan pembunuhan, 10 tuduhan percobaan pembunuhan, dan satu tuduhan memiliki senjata berbahaya.

Pengadilan memutuskan untuk mencabut pembatasan pengungkapan identitas tersangka saat remaja tersebut berusia 18 tahun pada tanggal 7 Agustus, dengan mengatakan bahwa tidak mengungkapkan identitas tersangka akan merugikan dan menyebabkan penyebaran informasi palsu.

Tersangka hadir di Pengadilan Mahkota Liverpool pada 1 Agustus dan saat ini ditahan di pusat penahanan remaja. Sidang berikutnya dijadwalkan pada 25 Oktober di Pengadilan Mahkota Liverpool.

Rudakubana lahir di Cardiff, Wales, dari orang tua Rwanda yang datang ke Inggris pada tahun 2002. Ia tinggal di desa Banks, sekitar 10 km dari Southport.

Sumber: https://baoquocte.vn/bieu-tinh-thanh-bao-luc-lan-rong-o-anh-luc-luong-an-ninh-bi-tan-cong-mot-don-canh-sat-bi-dot-pha-281200.html