Resistensi antibiotik bertanggung jawab atas sekitar 5 juta kematian per tahun di seluruh dunia. Para ahli memperkirakan konsumsi antibiotik global dapat meningkat hingga 75,1 miliar dosis setiap hari pada tahun 2030.
Resistensi antibiotik menyebabkan sekitar 5 juta kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. (Sumber: Getty Images) |
Penggunaan antibiotik global telah meningkat sebesar 21% sejak 2016, menimbulkan kekhawatiran serius tentang risiko resistensi antibiotik, menurut sebuah studi baru. Analisis data dari 67 negara menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan ini.
Studi yang dipimpin oleh Dr. Eili Klein, peneliti senior di One Health Trust (OHT), menemukan bahwa penjualan antibiotik di negara-negara yang disurvei meningkat dari 29,5 miliar dosis per hari pada tahun 2016 menjadi 34,3 miliar dosis pada tahun 2023, meningkat 16,3%. Total penggunaan antibiotik global kini diperkirakan mencapai 49,3 miliar dosis per hari.
Patut dicatat, negara-negara berpenghasilan menengah mengalami peningkatan sebesar 9,8% antara tahun 2016 dan 2019, sementara negara-negara berpenghasilan tinggi mengalami penurunan sebesar 5,8%. Pandemi Covid-19 tahun 2020 telah mengurangi penggunaan antibiotik untuk sementara waktu, terutama di negara-negara maju, yang mengalami penurunan sebesar 17,8%.
Menurut Lancet , resistensi antibiotik menyebabkan sekitar 5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia. Di AS saja, sekitar 2,8 juta orang terinfeksi bakteri yang resistan terhadap obat, dan 35.000 di antaranya meninggal.
Para ahli memperkirakan konsumsi antibiotik global dapat meningkat hingga 75,1 miliar dosis per hari pada tahun 2030, meningkat 52,3%. Dr. Klein menekankan bahwa tidak ada solusi sederhana untuk masalah ini dan menyerukan perubahan kebijakan dan budaya di sektor kesehatan .
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)