(Dan Tri) - Dokter anak Amerika, Tovah Klein, menyesal pernah membentak anak-anaknya saat ia sedang marah. Menurut Klein, ini adalah kesalahan paling umum yang dilakukan orang tua dalam membesarkan anak.
Dokter anak Amerika, Tovah Klein, adalah penulis buku Raising Resilience, yang membahas cara-cara bagi orang tua untuk membesarkan anak-anak yang tangguh dan percaya diri. Klein menegaskan bahwa tidak ada orang tua yang sempurna, dan bahwa pengalaman menjadi orang tua itu menantang dan akan membuat orang tua menyadari bahwa mereka sendiri memiliki banyak kekurangan.
Namun, menyadari kekurangan dan kesalahan serta bersedia belajar darinya juga merupakan cara orang tua mengajarkan anak-anaknya untuk terus bertumbuh dalam kehidupan, bahkan saat mereka sudah dewasa.
Memarahi anak-anak adalah kesalahan paling umum yang dilakukan orang tua saat membesarkan anak-anak mereka (Ilustrasi: Shuterstock).
"Ambisi menjadi orang tua yang sempurna memang tidak realistis, tetapi orang tua yang berani mengakuinya dengan jujurlah yang akan membantu anak-anak belajar menangani masalah hidup secara fleksibel dan memahami bahwa tidak ada orang atau peristiwa yang sempurna," kata Dr. Klein.
Dalam bukunya, Raising Resilience , Dr. Klein mengatakan bahwa ia sendiri telah membiarkan emosinya mengalahkan akal sehatnya saat membesarkan ketiga anaknya. Kini setelah ketiga anaknya dewasa, Ibu Klein merangkum pengalamannya membesarkan anak untuk mendukung orang tua lainnya.
Menurut Ibu Klein, masalah paling umum yang dihadapi orang tua, dan yang pernah ia alami sendiri, adalah menjadi marah, kehilangan kendali, dan membentak anak-anak mereka. Bagi Ibu Klein, waktu yang paling sulit ia kendalikan adalah di malam hari, ketika anak-anaknya masih kecil dan sering membuat keributan dan kekacauan dari waktu makan hingga waktu tidur.
Kenakalan anak-anak sering membuat Nyonya Klein berteriak keras. Suasana rumah yang kacau membuat Nyonya Klein berpikir jika ada tamu datang di malam hari, ia akan merasa sangat malu, karena baik orang tua maupun anak-anak akan kehilangan kendali. Suara jeritan anak-anak dan teriakan orang dewasa sering terdengar di rumah Nyonya Klein pada malam hari.
Menurut Ibu Klein, ketika orang tua marah, membentak anak adalah hal yang wajar dan dapat dimengerti, tetapi itu bukanlah cara berperilaku yang ideal. Orang tua harus menemukan cara untuk mengatasi keadaan ini setelah mereka tenang.
Psikolog anak Amerika Tovah Klein (Foto: CNBC).
Klein mengakui dalam bukunya bahwa momen konflik dan kemarahan antara orang tua dan anak dapat menciptakan "retakan" dalam hubungan, yang dapat berdampak negatif jika tidak ditangani dengan tepat. Melihat orang tua marah, bahkan menghukum, dapat menyebabkan anak mengalami masalah psikologis jangka panjang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal kesehatan anak Amerika , The Journal of Child Development , pada tahun 2013, menunjukkan bahwa anak-anak yang sering dimarahi oleh orang tuanya lebih mungkin memiliki masalah perilaku, kurang percaya diri, dan bahkan cenderung jatuh depresi.
Menurut Ibu Klein, setelah orang tua marah dan memarahi atau menghukum anak-anak mereka, setelah mereka tenang, mereka harus mencari cara untuk memperbaiki situasi dan menenangkan psikologis anak-anak mereka. Orang tua tidak boleh terus-menerus bersikap tegang, atau bahkan bersikap dingin terhadap anak-anak mereka, karena mereka menganggap hal ini sebagai bentuk ketegasan yang perlu diajarkan kepada anak-anak mereka.
Khususnya, jika pada saat marah sebelumnya, orangtua pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang tidak pantas, orangtua hendaknya dengan tulus dan terus terang berbicara singkat dengan anak: "Maaf, seharusnya aku tidak mengatakan/melakukan hal itu."
Permintaan maaf, meskipun singkat dan sederhana, mengirimkan sinyal positif bahwa orang tua tahu cara merefleksikan diri. Ketika orang tua berani merefleksikan diri dan meminta maaf kepada anak-anaknya, anak-anak mereka juga akan belajar merefleksikan diri dan meminta maaf bila perlu.
Dialog proaktif orang tua setelah amukan yang tidak terkendali akan membantu anak menjadi tenang dan mempelajari keterampilan untuk memperbaiki hubungan setelah amukan.
Bersikap terbuka, jujur, dan terus terang kepada anak-anak Anda tentang ketidaksempurnaan Anda akan bermanfaat bagi kedua orang tua dan anak-anak, karena kedua belah pihak akan selalu menyadari perlunya memperbaiki diri dari waktu ke waktu agar menjadi lebih baik.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/bac-si-tam-ly-cung-hoi-han-vi-tung-quat-mang-con-20241026161940429.htm
Komentar (0)