Omdia menyatakan bahwa biaya bahan baku untuk kacamata Vision Pro belum termasuk biaya litbang, pengemasan, pemasaran, atau margin keuntungan Apple. Komponen termahal adalah layar 1,25 inci buatan Sony Semiconductor, yang merupakan komponen kunci dalam menghasilkan gambar yang lebih realistis dibandingkan kacamata augmented reality pesaing. Omdia memperkirakan biaya satu layar Micro OLED sebesar $228, dan Vision Pro menggunakan dua layar tersebut.
Apple mendapat laba hampir $2.000 untuk setiap Vision Pro yang terjual?
Dalam pengumumannya, Apple menyatakan bahwa layar Vision Pro memiliki lebih dari 23 juta piksel dan merupakan kepadatan layar tertinggi di pasaran. Menurut iFixit, 54 piksel pada layar Vision Pro dapat muat dalam 1 piksel di layar iPhone, dan setiap piksel berjarak sekitar 7,5 mikron.
Apple dikabarkan telah memilih layar beresolusi tinggi untuk kacamata tersebut agar dapat mensimulasikan realitas dengan lebih baik saat menggunakan mode "pass-through", yang menggunakan kamera menghadap luar untuk menampilkan video di dunia nyata. Resolusi tinggi ini memungkinkan pengguna membaca teks atau angka dalam realitas virtual, sekaligus menghilangkan efek "pintu layar" yang terlihat pada kacamata lain, di mana garis tipis yang memisahkan piksel menjadi terlihat.
Komponen Vision Pro yang paling mahal adalah chip Apple M2 yang dipadukan dengan prosesor data Apple R1. Selain biaya komponen, terdapat biaya R&D, pengemasan, dan pengiriman. Belum lagi biaya modal yang dapat meningkatkan biaya awal pemesanan komponen secara signifikan.
Menyebut Vision Pro dalam laporan keuangan terbarunya, CEO Tim Cook mengatakan bahwa selain komponen perangkat yang paling mahal, banyaknya teknologi di dalam produk serta aktivitas R&D membuat biayanya tinggi.
Produk ini didukung oleh 5.000 paten dan dikembangkan berdasarkan berbagai inovasi yang telah dikembangkan Apple selama bertahun-tahun, mulai dari silikon hingga layar, serta kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin yang signifikan. Fitur pelacakan tangan dan pemetaan dalam ruangan semuanya didukung oleh AI, jadi kami sangat antusias," ujar Cook.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)