Jangan memakan melon yang baru diasamkan yang tidak higienis, tidak diketahui asal usulnya, dan dimakan secukupnya tidak akan menjadi racun bagi tubuh atau menimbulkan kanker.
Acar melon adalah hidangan yang familiar dan populer. (Sumber: DMX) |
Acar mentimun dan terong adalah hidangan familiar yang sering muncul di meja makan keluarga berkat rasanya yang segar dan teksturnya yang renyah serta berair. Meskipun banyak orang menganggapnya lezat dan mudah diawetkan, ada pula yang menganggap acar mentimun tidak sehat dan dapat menyebabkan kanker.
Apakah makan acar menyebabkan kanker?
Menurut Aboluowang , kekhawatiran ini muncul karena acar mengandung nitrit—zat beracun alami. Nitrit diperoleh melalui penguraian dan reduksi nitrat dalam suhu tinggi dan lingkungan anaerobik.
Biasanya, selama proses pengawetan, akan terjadi reaksi untuk mengubah nitrat (zat sisa dalam sayuran dan umbi-umbian karena pupuk urea atau penyerapan dari tanah dengan nitrat tinggi) menjadi nitrit.
Bila acar diawetkan dalam jangka waktu lama, nitrat akan semakin banyak bereaksi dengan bakteri, lama kelamaan kandungan nitrit dalam acar akan semakin meningkat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tubuh akan mengalami reaksi keracunan akut setelah menyerap 0,5 gram nitrit. Pada kasus yang parah, reaksi hemoglobin akan terjadi, disertai gangguan neurologis seperti pusing, sakit kepala, migrain, stroke, mual, diare, dan kelelahan umum.
Nitrit dapat berbahaya bagi tubuh manusia, apakah ada hubungan yang jelas antara acar dan kanker?
Faktanya, jumlah nitrit yang kita konsumsi setiap hari tidak akan mencapai tingkat yang berbahaya bagi kesehatan, kecuali jika kita mengonsumsi acar dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun kandungan nitrit meningkat selama proses pengawetan, kandungan tersebut akan menurun secara bertahap dan menghilang ketika acar berwarna kuning dan asam. Setelah sebulan diasamkan, hidangan akan mencapai tingkat yang aman.
Dengan kata lain, selama acar tersebut higienis dan memenuhi persyaratan keamanan pangan, acar tersebut tidak akan menimbulkan bahaya besar bagi tubuh dan kecil kemungkinannya menyebabkan kanker.
Tiga hal yang perlu diingat untuk meminimalkan efek buruk acar
Pastikan asal acar jelas dan bersih
Anda bisa mencoba membuat acar mentimun sendiri untuk memastikan keamanan dan kebersihannya. Jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri, sebaiknya belilah dari tempat yang tepercaya dan berkualitas.
Jangan makan melon yang baru diasamkan.
Beberapa orang tidak menyukai acar yang sudah lama diasinkan. Mereka baru mengeluarkannya setelah beberapa hari diasinkan. Bagi mereka, acar sudah tidak asin lagi, melainkan lebih renyah dan lezat.
Namun, acar mentimun yang baru dibuat sebenarnya mengandung nitrit dalam jumlah besar, yang dapat dengan mudah menyebabkan keracunan bagi tubuh jika dikonsumsi. Selain itu, saluran pencernaan memiliki lingkungan asam khusus yang dapat menciptakan kondisi fisiologis bagi perkembangan nitrit. Oleh karena itu, jika Anda benar-benar ingin makan acar mentimun, tunggulah hingga acar mentimun benar-benar asam.
Jika Anda memiliki penyakit pembuluh darah dan saraf kronis seperti tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular dan serebrovaskular, kurangi konsumsi acar.
Penderita hipertensi sebaiknya menjalani diet rendah garam, sesuai standar WHO, yaitu kurang dari 5 gram. Kandungan garam dalam acar cukup tinggi, dan penderita mungkin kesulitan mengontrol tekanan darah jika mengonsumsi acar.
Siapa saja yang sebaiknya tidak makan acar dalam jangka waktu lama?
Orang yang pernah terkena stroke
Orang yang pernah mengalami stroke dan mengonsumsi banyak garam tidak hanya meningkatkan risiko terkena stroke lagi, tetapi juga meningkatkan risiko asam urat dan batu ginjal. Jika pasien mengonsumsi lebih dari 5 gram garam per hari, risiko terkena asam urat meningkat sebesar 17%.
Orang lanjut usia dengan osteoporosis
Mengonsumsi terlalu banyak garam akan menguras kalsium dalam tubuh, membuat tulang lansia lebih rapuh dan memperburuk osteoporosis. Lansia yang menderita osteoporosis sebaiknya menghindari konsumsi acar terlalu banyak.
Orang dengan penyakit pencernaan
Unsur-unsur berbahaya dalam acar mudah menempel pada selaput lendir, melemahkan saluran pencernaan. Dalam kasus yang parah, penderita penyakit pencernaan yang mengonsumsi acar dalam jumlah besar dapat berisiko terkena kanker lambung.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)