Al-Nassr 'menghalangi pintu' bagi Laporte untuk kembali ke Athletic Club. |
Menurut Marca , kesalahannya bukan terletak pada sistem, melainkan pada kurangnya niat baik dari Al-Nassr. Meskipun kesepakatan antara Athletic Bilbao dan Laporte telah rampung, dokumen transfer tidak diserahkan tepat waktu oleh Arab Saudi, yang menyebabkan kesepakatan tersebut menjadi tidak sah.
Banyak sumber mengatakan bahwa pimpinan Al-Nassr tidak puas dengan keinginan gelandang Spanyol itu untuk meninggalkan klub dan menganggapnya sebagai "balasan".
Perlu disebutkan bahwa La Liga bahkan mengumumkan kembalinya Laporte untuk sementara waktu, karena Athletic Bilbao telah menyerahkan semua dokumen yang diperlukan dan menandatangani kontrak dengan sang pemain. Namun, karena kurangnya konfirmasi dari Al-Nassr, kontrak tersebut tidak dapat diaktifkan.
FIFA juga mengonfirmasi bahwa tidak akan ada "jendela khusus" untuk kasus ini, yang berarti Laporte masih menjadi bagian dari daftar pemain Al-Nassr dan tidak dianggap sebagai agen bebas.
Athletic Bilbao dan tim hukum Laporte sedang berusaha membuktikan bahwa kesepakatan telah tercapai dan Al-Nassr bersalah. Banyak yang menggambarkan ini sebagai "versi baru" dari insiden David De Gea pada tahun 2015, ketika kiper Spanyol itu gagal pindah ke Real Madrid karena keterlambatan dokumen selama beberapa menit.
Sementara itu, Laporte sedang memulihkan diri dari cedera, tetapi ia ingin kembali bermain untuk Athletic Bilbao dan berharap dapat bermain di Piala Dunia 2026. Kasus ini tidak hanya mengungkap kerumitan prosedur transfer internasional, tetapi juga menunjukkan bagaimana klub dapat menggunakan "celah" hukum sebagai alat untuk menegaskan kekuasaan atas pemain.
Sumber: https://znews.vn/al-nassr-tra-dua-laporte-post1582379.html
Komentar (0)