4 model pesawat yang dapat "mewujudkan" ambisi penerbangan Tiongkok

Berikut adalah empat jet komersial Tiongkok, dari ARJ21 dan C919 hingga C929 dan C939 raksasa.

Perusahaan Pesawat Terbang Komersial milik negara China (Comac) telah mulai mengoperasikan dua jenis jet sipil dan dua pesawat yang lebih besar di papan gambar setelah 22 tahun penelitian.

Comac bertujuan untuk meningkatkan kemandirian teknologi Tiongkok dan menjual pesawatnya ke luar negeri. Produsen yang berbasis di Shanghai ini ingin bersaing dengan Airbus dan Boeing karena pesawatnya memiliki spesifikasi yang mirip dengan beberapa model pesawat raksasa dunia .

Berikut profil masing-masing keempat jenis pesawat:

1. Pesawat kecil ARJ21

ARJ21 (singkatan dari "advanced regional jet") adalah pesawat turboprop, dengan kapasitas 78 hingga 97 kursi, dengan jangkauan 2.225 hingga 3.700 km (1.382–2.299 mi) – cukup untuk melayani rute domestik populer di Tiongkok.

ARJ21 mulai dikembangkan pada tahun 2002 dan mulai beroperasi pada tahun 2008. Maskapai regional Chengdu Airlines mulai menerbangkan pesawat ini – yang pertama di Tiongkok untuk penggunaan sipil – pada tahun 2015, dan TransNusa Airlines dari Indonesia telah membeli pesawat ini sejak tahun 2022. Diperkirakan total 100 unit telah terjual.

Menurut organisasi riset pasar CAPA Centre for Aviation, Comac melaporkan total 200.000 jam terbang untuk pesawat tersebut hingga Maret tahun lalu.

ARJ21 ukurannya sebanding dengan pesawat seperti Boeing 717 yang dihentikan produksinya, McDonnell Douglas MD 80-90 yang dihentikan produksinya, dan Embraer E190-E2.

McDonnell Douglas diproduksi di Shanghai sebelum merger dengan Boeing pada tahun 1997, dan Comac menggunakan peralatan MD90 untuk merakit ARJ21. General Electric memasok mesin kembar CF34 untuk pesawat Tiongkok tersebut, dan produsen pesawat Ukraina, Antonov, merancang sayapnya.

Pesawat Embraer yang masih beroperasi dapat mengangkut 106 penumpang, menempuh jarak hingga 5.278 km sekali perjalanan.

Pesawat penumpang C919 (kiri) dan ARJ21 milik Tiongkok diparkir di Bandara Internasional Van Don di Vietnam pada awal tahun 2024. Foto: Facebook/Bandara Internasional Van Don

2. Pesawat berbadan sempit C919

Pesawat berbadan sempit C919 ini dapat menampung 158 hingga 192 orang dan terbang sejauh 4.075 hingga 5.555 kilometer. Setelah 15 tahun penelitian, pesawat ini memulai debutnya pada Mei 2023 sebagai bagian dari armada China Eastern Airlines. Comac telah menerima setidaknya 300 pesanan tahun ini dari maskapai-maskapai besar Tiongkok.

Banyak komponen utama C919 diyakini dibuat oleh pemasok Amerika atau Eropa. Mesin pesawat, misalnya, dibuat oleh CFM International, sebuah perusahaan patungan antara GE Aerospace dari Amerika Serikat dan Safran Aircraft Engines dari Prancis.

C919 memiliki kemiripan paling banyak dengan seri Airbus 320 dan Boeing 737.

A320 dapat mengangkut 140 hingga 180 penumpang dan terbang sejauh 6.300 km dalam sekali perjalanan. Boeing 737 dapat mengangkut 138 hingga 230 penumpang dan terbang sejauh 5.954 hingga 7.084 km.

Jet penumpang C919 Tiongkok menyelesaikan penerbangan komersial pertama dari Shanghai ke Beijing

3. Pesawat berbadan lebar C929

Comac mengatakan pihaknya tengah mengerjakan pesawat lorong ganda, C929, yang dapat mengangkut hingga 290 penumpang, terbang sejauh 12.000 km dalam sekali perjalanan (jarak dari Beijing ke New York sekitar 11.000 km).

Maskapai penerbangan dapat menerima pesawat tersebut paling cepat pada tahun 2027.

Bulan lalu, pembuat pesawat itu mengatakan sedang mencari para ahli di berbagai industri untuk membangun pesawat C2929 dengan suku cadang dan teknologi buatan China.

Eric Lin, kepala penelitian China di UBS di Hong Kong, mengatakan masih belum jelas bagaimana Comac akan mendapatkan suku cadang lain untuk pesawat tersebut.

Menurut pengajuan bursa saham, Comac telah menyelesaikan kesepakatan untuk memproduksi logam, komposit, dan komponen untuk pesawat C929 dengan Hunan Aerospace Huanyu Communication Technology dengan nilai tidak lebih dari $175 juta.

Lin mengatakan C929 akan serupa dengan Airbus A350 dan Boeing 787 dalam hal jangkauan maksimum. A350 dapat mengangkut 300 hingga 350 penumpang dalam penerbangan hingga 15.000 kilometer. Boeing 787 dapat terbang sejauh 13.600 hingga 14.600 kilometer dan mengangkut 242 hingga 290 penumpang.

Prototipe pesawat penumpang C929 Tiongkok dipamerkan di Institut Desain dan Penelitian Pesawat Shanghai milik Comac pada bulan Maret. Foto: Getty Images

4. Pesawat raksasa C939

Sebuah sumber yang dekat dengan pembuat pesawat itu mengatakan China telah mengajukan desain awal untuk pesawat raksasa itu, meskipun Comac bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan prototipe yang dapat diuji.

Mayur Patel, direktur regional Asia untuk platform data industri OAG Aviation, mengatakan C939 akan menjadi pesawat jet berbadan lebar dan bermesin ganda yang mirip dengan Boeing 777, dengan kapasitas 400 kursi dan jangkauan 13.000 km.

Boeing 777 dapat mengangkut 301 hingga 368 penumpang dan terbang sejauh 9.700 hingga 15.840 km.

Masih terlalu dini untuk mengetahui dari mana Comac akan mendapatkan komponennya, tetapi China sedang mengerjakan mesinnya sendiri untuk pesawat turboprop komersial pertamanya, CJ1000.

Richard Aboulafia, CEO konsultan kedirgantaraan AeroDynamic Advisory yang berbasis di AS, mengatakan pengiriman C939 tidak akan mungkin dilakukan setidaknya hingga 10 tahun mendatang dan hanya akan mungkin dilakukan jika Comac memiliki "sumber daya yang memadai" dengan sebagian besar komponen diimpor.

Sumber: https://baoquocte.vn/4-model-may-bay-co-the-hien-thuc-hoa-tham-vong-hang-khong-cua-trung-quoc-280650.html