Rumah sakit menerbitkan sendiri catatan medis elektronik
Saat ini, baru 270 rumah sakit dari sekitar 1.400 rumah sakit di seluruh Indonesia yang telah mengumumkan penerapan rekam medis elektronik (disingkat rekam medis elektronik) untuk menggantikan rekam medis kertas. Alasan utama lambatnya implementasi ini adalah banyak fasilitas medis yang masih menghadapi kesulitan dalam hal pendanaan, infrastruktur teknologi, dan sumber daya manusia.
Di Rumah Sakit Vietnam-Kuba ( Hanoi ), catatan medis elektronik membantu mengurangi dokumen dan memberikan transparansi dalam informasi perawatan.
FOTO: TUAN MINH
Informasi di atas diumumkan oleh perwakilan Kementerian Kesehatan pada lokakarya tentang solusi penerapan rekam medis elektronik, yang diselenggarakan oleh Pusat Informasi Kesehatan Nasional (Kementerian Kesehatan) pada tanggal 17 Juli.
Menurut Pusat Informasi Kesehatan Nasional, rekam medis elektronik merupakan salah satu pilar penting dalam peta jalan transformasi digital sektor kesehatan, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas pemeriksaan dan perawatan medis, mengoptimalkan pengelolaan, penyimpanan, dan berbagi informasi medis, sekaligus memastikan keakuratan, konektivitas, dan kerahasiaan data kesehatan masyarakat.
Pada lokakarya tersebut, Bapak Do Truong Duy, Direktur Pusat Informasi Kesehatan Nasional, mengatakan bahwa Perdana Menteri telah mengarahkan daerah untuk menerapkan rekam medis elektronik sehingga daerah memiliki dasar untuk mengalokasikan dana ke fasilitas medis untuk implementasinya.
Perdana Menteri juga menugaskan Kementerian Kesehatan untuk menginstruksikan rumah sakit di seluruh negeri agar menyelesaikan penerapan rekam medis elektronik, dengan batas waktu 30 September. Kementerian Kesehatan telah menerbitkan dokumen yang meminta penerbitan resolusi Komite Partai provinsi/kota tentang penerapan rekam medis elektronik, guna memobilisasi partisipasi sistem politik dalam penerapannya.
"Penerapan rekam medis elektronik tidak dapat ditunda lagi," ujar Bapak Duy, seraya menambahkan bahwa sesuai instruksi terbaru dari Kementerian Kesehatan, rekam medis elektronik diterapkan oleh rumah sakit sendiri sesuai dengan petunjuk teknis penerapan rekam medis elektronik, dan diumumkan secara mandiri, tanpa harus menunggu peninjauan dan pengumuman dari Kementerian Kesehatan. Bahkan, 270 rumah sakit telah berhasil menerapkannya. Oleh karena itu, implementasinya bergantung pada tekad para pimpinan rumah sakit.
Hindari pemborosan dalam penerapan
Berdasarkan masukan dari unit-unit, penyebab utama lambatnya implementasi rekam medis elektronik adalah masih banyaknya fasilitas kesehatan yang menghadapi kesulitan dalam hal pendanaan, infrastruktur teknologi, dan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi medis karena biaya teknologi informasi belum termasuk dalam harga pelayanan medis.
Mengusulkan solusi untuk mengatasi kendala keuangan bagi rumah sakit, Bapak Pham Ngoc Duc, Direktur Program 06 (Mobifone Global, Kementerian Keamanan Publik), mengatakan bahwa unit-unit dapat menyewa penyimpanan data cloud atau menyewa infrastruktur di tempat. Di saat yang sama, ketika menerapkan rekam medis elektronik, rumah sakit perlu diberikan "pertanyaan" spesifik tentang kebutuhan mereka.
"Saat ini, biaya penerapan rekam medis elektronik bervariasi, hingga miliaran VND. Jika Anda tidak teliti dalam meneliti, Anda mungkin akan membuang-buang anggaran tanpa memanfaatkan semua fitur yang dibutuhkan. Namun, jika Anda berinvestasi atau menyewa dengan biaya rendah, Anda perlu meminta penyedia layanan untuk menjelaskan alasannya secara rinci, untuk menghindari kasus di mana biayanya rendah tetapi terkadang tidak memenuhi persyaratan rumah sakit," ujar Bapak Duc.
Menurut informasi dari beberapa rumah sakit yang telah menerapkan rekam medis elektronik, penghematan biaya karena tidak perlu membeli film untuk mencetak hasil pencitraan diagnostik bisa mencapai ratusan miliar VND/tahun. Selain itu, dibandingkan dengan rekam medis kertas, rekam medis elektronik membantu memangkas biaya dengan menghemat banyak alat tulis...
Secara khusus, rekam medis elektronik membantu memastikan transparansi lengkap dalam kepatuhan terhadap peraturan profesional (diagnosis, resep, perintah tes selama proses penerimaan dan perawatan).
Sumber: https://thanhnien.vn/309-la-thoi-han-cuoi-cung-khai-tu-benh-an-giay-185250717163417429.htm
Komentar (0)