Solskjaer, Mourinho dan Ten Hag kehilangan pekerjaan mereka satu demi satu. |
Solskjaer kehilangan pekerjaannya di Besiktas setelah kalah dari Lausanne di babak play-off Liga Konferensi, yang mengakhiri peluang klub Turki tersebut untuk lolos ke kompetisi Eropa musim ini. Sebelumnya, pelatih asal Norwegia ini membantu Besiktas menyelesaikan musim 2024/25 di posisi ke-4 Liga Super.
Mourinho juga dipecat oleh Fenerbahce setelah klub Turki tersebut tersingkir dari play-off Liga Champions oleh Benfica. Meskipun membawa Fenerbahce ke posisi kedua di liga domestik, pria berusia 62 tahun itu gagal memenangkan satu trofi pun dan terlibat dalam kontroversi. Ia dikabarkan telah menyatakan ambisinya untuk kembali ke Liga Premier dan melatih tim yang berada di dasar klasemen.
Ten Hag adalah nama terbaru yang mengikuti jejak Solskjaer dan Mourinho. Ahli strategi asal Belanda ini menandatangani kontrak dua tahun untuk menggantikan Xabi Alonso di Bayern Leverkusen, tetapi hanya bertahan selama 3 pertandingan. Dewan Leverkusen memutuskan untuk memecat Ten Hag setelah awal musim yang mengecewakan.
Menggantikan Alonso sulit, tetapi penjualan banyak pemain kunci Leverkusen seperti Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, Granit Xhaka, Lukas Hradecky dan Amine Adli musim panas ini membuat tugas mantan pelatih Ajax itu semakin sulit.
Tiga mantan pelatih MU yang kehilangan pekerjaan dalam satu minggu merupakan angka yang luar biasa, dan juga menjelaskan mengapa "Setan Merah" memutuskan untuk berpisah dengan masing-masing dari mereka. Tekanan, hasil, dan kegagalan yang tak terbantahkan menjadi alasan mengapa Solskjaer, Mourinho, dan Ten Hag kehilangan pekerjaan mereka satu demi satu.
Sumber: https://znews.vn/3-cuu-hlv-mu-bi-sa-thai-trong-mot-tuan-post1581842.html
Komentar (0)