VinFast adalah contoh utama perusahaan baru yang ingin mendunia.

Menurut Forbes, komunitas bisnis Vietnam, khususnya VinFast, dengan keberhasilannya mencatatkan saham di bursa saham AS, membangun pabrik di Carolina Utara, membuka toko di Prancis, Jerman, Belanda, dll., merupakan model dinamis bagi bisnis global dari Asia Tenggara.

Saat Forbes memulai analisis mendalamnya, semua orang sedang mencari peluang pertumbuhan di tengah perlambatan ekonomi Tiongkok. Pertanyaannya adalah, di mana perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan terdaftar ketika negara-negara ekonomi besar, termasuk AS, masih berjuang untuk menemukan pijakan? Jawabannya menunjuk ke Asia Tenggara sebagai tujuan berikutnya bagi perusahaan-perusahaan Asia yang sedang berkembang.

Forbes: VinFast adalah contoh khas perusahaan berkembang yang ingin go global

Area pameran model mobil VinFast di pameran “VinFast – Untuk masa depan yang hijau”. Foto: Getty

Asia Tenggara, terutama Singapura, Vietnam, dan Indonesia, siap menjadi pusat kekuatan ekonomi dalam dekade mendatang. Populasi muda dan lingkungan yang ramah bisnis menciptakan lahan subur bagi perusahaan-perusahaan inovatif yang siap berekspansi global . NASDAQ dapat menjadi jalur yang layak bagi banyak Perusahaan Berkembang (EGC) dalam perjalanan mereka menuju ekspansi internasional.

Menurut Forbes, Singapura sedang berkembang menjadi pusat keuangan regional karena bisnis mencari opsi di luar Hong Kong (Tiongkok). Kekuatan Singapura meliputi sektor teknologi yang berkembang pesat dan lingkungan investasi yang baik. Perusahaan-perusahaan besar di Singapura juga memiliki pengalaman luas dalam hubungan internasional, serta sistem hukum modern dan praktik akuntansi yang ketat.

Di Asia Tenggara, Forbes secara khusus menyebutkan Vietnam. Dinamika komunitas bisnis Vietnam, menurut Forbes, menunjukkan model Silicon Valley di tahun-tahun sebelumnya. Pencatatan VinFast di bursa saham AS, produsen mobil dengan fasilitas produksi utama di Hai Phong, merupakan contoh tipikal. Meskipun perusahaan induk VinFast—Vingroup—merupakan nama yang terkenal di kawasan ini, ekspansi global ini telah membawa kapasitas manufaktur kendaraan listrik canggih Vietnam kepada pelanggan di seluruh dunia dalam waktu singkat.

Forbes: VinFast adalah contoh khas perusahaan berkembang yang ingin go global

VinFast resmi terdaftar di Nasdaq Global Select Market pada tanggal 15 Agustus.

Hanya dalam beberapa tahun, VinFast telah mendirikan kantor pusat AS di Los Angeles, membangun pabrik besar di North Carolina yang diharapkan memproduksi 150.000 mobil setahun, dan telah membuka toko di Prancis, Jerman, dan Belanda.

Selain VinFast, Fobes juga menyebutkan VNG - perusahaan teknologi Vietnam yang juga berencana untuk mengumpulkan modal di AS dalam waktu dekat.

Forbes menganalisis bahwa pertumbuhan Vietnam yang luar biasa telah menarik perhatian besar dunia politik. Presiden Joseph Biden baru-baru ini mengunjungi Hanoi untuk lebih memperkuat hubungan kerja sama. Di sana, Presiden Joe Biden menghadiri perundingan Vietnam - AS, KTT Inovasi & Investasi bersama para pemimpin senior perusahaan Amerika seperti Intel, Google, Boeing, dan GlobalFoundries, serta perusahaan-perusahaan Vietnam.

Dalam pertemuan-pertemuan ini, Presiden AS juga sangat mengapresiasi para pelaku bisnis Vietnam, terutama kehadiran VinFast yang signifikan di AS. "Tahun lalu, sebuah perusahaan Vietnam menandatangani kesepakatan senilai $4 miliar untuk membangun pabrik mobil listrik dan baterai di negara bagian Carolina Utara, AS. Pabrik tersebut telah menciptakan 7.000 lapangan kerja bagi para pekerja di kawasan tersebut," ujar Presiden Joe Biden tentang VinFast.

Untuk mengakhiri kunjungan tersebut, pemerintahan Biden menandatangani kemitraan strategis yang komprehensif dengan Vietnam, termasuk perjanjian tentang penelitian, terobosan teknologi, rantai pasokan semikonduktor, dan pengembangan tenaga kerja.

Selain Vietnam, Forbes juga menyebutkan Indonesia—pusat regional lain dengan tingkat pertumbuhan yang luar biasa. Keunggulan negara ini antara lain populasi lebih dari 270 juta jiwa, populasi yang semakin melek teknologi, dan komitmen pemerintah terhadap modernisasi ekonomi. Pertumbuhan PDB Indonesia diperkirakan akan berkisar sekitar 5% pada tahun 2023 karena negara-negara maju di Eropa dan AS kesulitan mengatasi inflasi dan pertumbuhan yang lambat.

Perusahaan-perusahaan unicorn teknologi telah terdaftar di bursa efek Indonesia. Pada tahun 2022, raksasa e-commerce GoTo meraih pendanaan sebesar $1,1 miliar. PT Bukalapak.com meraih pendanaan sebesar $1,5 miliar pada tahun 2021. Pasar e-commerce Indonesia bernilai $40 miliar.

Sesuai prediksi, Asia Tenggara muncul sebagai mesin ekonomi global lainnya seiring dengan diversifikasi rantai pasokan, pengembangan teknologi, dan pendanaan perusahaan ke pasar-pasar baru. Seiring perusahaan-perusahaan berkembang mencari cara untuk mempertahankan pertumbuhan, pasar saham AS dipandang sebagai opsi yang menarik untuk mengoptimalkan valuasi dan mendapatkan akses ke pasar yang likuid. Hal ini dapat dicapai melalui pencatatan langsung (direct listing) atau melalui SPAC, yang memberikan jalur lebih cepat bagi perusahaan untuk melakukan IPO di AS.

Komentar (0)