Jika ada VAR, itu mungkin pertanda baik.
Mengingat pentingnya pertandingan final, penyelenggara turnamen mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi VAR untuk pertandingan ini, dan keputusan akhir akan dibuat pada pertemuan teknis pada 28 Juli.
Awalnya, ketika turnamen dimulai, Panitia Penyelenggara memutuskan untuk tidak menggunakan VAR, meskipun Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) memiliki kebijakan untuk menerapkan teknologi ini pada turnamen-turnamen di kawasan ini, mulai dari tingkat pemuda hingga turnamen nasional. Uji coba VAR di turnamen U-23 dan nasional merupakan bagian dari upaya berkelanjutan AFF untuk meningkatkan kualitas turnamen dan mendukung wasit dalam membuat keputusan yang akurat, konsisten, dan beralasan.
U.23 Vietnam aktif berlatih, VAR mungkin muncul di final
Leddel menginjak kaki Quoc Viet, yang menyebabkan Rosquillo mendapat kartu merah yang salah.
Foto: Dong Nguyen Khang
Pada pertandingan semifinal, U.23 Vietnam menjadi tim yang melakukan pelanggaran lebih banyak daripada U.23 Filipina, meski Filipina mendapat kartu merah langsung di menit-menit akhir akibat pelanggaran kasar.
Mengenai tim tuan rumah, Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menegaskan bahwa tim U-23 Indonesia harus berani bermain "keras" saat menghadapi Vietnam di laga final. Ia berkata: "Kita tuan rumah di sini. Jangan biarkan mereka menginjak-injak kandang kita. Jadi, jika mereka bermain keras di sana, kita juga harus bermain keras di sini. Bukan berarti kita harus menyakiti lawan. Kita tidak boleh saling menyakiti. Tapi maksud saya, kita harus berani bermain keras."
U.23 Indonesia memasuki pertandingan final dengan kemenangan dramatis.
Foto: Dong Nguyen Khang
Dengan pernyataan ini, U-23 Indonesia tidak akan ragu untuk menggunakan gaya bermain yang agresif dan mungkin melakukan pelanggaran jika diperlukan. Oleh karena itu, penerapan teknologi VAR dapat menjadi sinyal positif bagi U-23 Vietnam, karena lawan harus lebih berhati-hati jika mereka berniat untuk menghalau bola dengan keras.
U.23 Vietnam juga perlu memperhatikan
Sementara itu, U-23 Vietnam juga perlu memperhatikan situasi-situasi yang memungkinkan mereka menembus jebakan offside dan memilih posisi yang tepat. VAR hanya dapat mendeteksi beberapa milimeter lebih banyak, meskipun tidak terlihat oleh mata telanjang. Oleh karena itu, para pemain perlu berhati-hati agar tidak terjebak offside, agar tidak memengaruhi hasil pertandingan. U-23 Vietnam perlu menjaga konsentrasi tinggi dan memanfaatkan setiap peluang saat menghadapi lawan tangguh seperti U-23 Indonesia.
Pemain Vietnam harus lebih berhati-hati dalam serangan jika ada VAR.
FOTO: Dong Nguyen Khang
Dalam pertandingan semifinal terakhir, U-23 Thailand merasa frustrasi ketika wasit memberi Indonesia tendangan ulang setelah sebelumnya kiper Thailand berhasil menyelamatkannya karena kiper tersebut bergerak lebih dulu. Sementara itu, dalam pertandingan semifinal pertama, wasit melakukan kesalahan langka ketika mengusir pemain Filipina karena salah menilai penalti. Jadi, terlepas dari adanya VAR atau tidak, U-23 Vietnam perlu berhati-hati terhadap wasit.
U-23 Vietnam punya kekuatan terkuat, VAR mungkin muncul di final
Kiper Thailand berhasil menyelamatkan bola, namun wasit membiarkan Indonesia menendang lagi.
FOTO: DONG NGUYEN KHANG
Pertandingan final antara U.23 Indonesia dan U.23 Vietnam akan berlangsung pukul 20.00 WIB, Selasa (29 Juli) di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan disiarkan langsung di platformFPT Play.
Saksikan Kejuaraan Sepak Bola U-23 Asia Tenggara 2025 Mandiri Cup™ selengkapnya di FPT Play, kunjungi http://fptplay.vn
Source: https://thanhnien.vn/var-co-the-xuat-hien-o-chung-ket-dau-indonesia-u23-viet-nam-can-trong-toi-da-keo-185250727182338314.htm
Komentar (0)