(Dan Tri) - Penggunaan sertifikat Bahasa Inggris sebagai pengganti nilai ujian kelulusan dan tidak membagi kuota pendaftaran berdasarkan metode penerimaan merupakan perubahan penting dalam ujian masuk perguruan tinggi tahun 2025.
Kandidat yang tidak perlu mengikuti tes bahasa asing masih dapat mendaftar untuk blok D.
Menurut peraturan penerimaan universitas yang direvisi untuk tahun 2025 yang baru saja diumumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan (MOET), mulai tahun 2025, kandidat dengan sertifikat bahasa asing akan mengkonversi skor bahasa asing mereka menjadi skor mata pelajaran bahasa asing untuk dimasukkan dalam kombinasi penerimaan.
Dengan demikian, kandidat yang memiliki sertifikat bahasa asing tidak perlu mengikuti ujian kelulusan sekolah menengah atas dalam bahasa Inggris, tetapi tetap dapat menggunakan nilai yang dikonversi dari sertifikat tersebut untuk melamar kelompok mata pelajaran dengan bahasa Inggris seperti D00 (matematika, sastra, bahasa Inggris), D07 (matematika, kimia, bahasa Inggris), A01 (matematika, fisika, bahasa Inggris)...
Skor konversi mata pelajaran bahasa Inggris dari sertifikat bahasa Inggris internasional ditentukan oleh masing-masing sekolah.
Namun, bobot nilai mata pelajaran Bahasa Inggris tidak boleh melebihi 50% dari total nilai penerimaan.
Poin bonus IELTS tidak melebihi 3 poin pada skala 30
Peraturan yang direvisi menetapkan bahwa total poin bonus, poin bonus, dan poin insentif untuk kandidat dengan prestasi khusus dan kandidat dengan sertifikat bahasa asing tidak boleh melebihi 10% dari skor maksimum skala penilaian.
Misalnya, jika skalanya 30, poin bonus tidak boleh melebihi 3 poin.
Jadi, jika universitas memiliki kebijakan memberi penghargaan kepada kandidat IELTS, poin bonus maksimum adalah 3.
Ubah semua metode penerimaan ke skala umum
Perubahan penting lainnya dalam ujian masuk universitas tahun ini adalah bahwa semua metode penerimaan dan kombinasi penerimaan harus diubah ke skala skor umum.
Sekolah harus menentukan aturan konversi kesetaraan ini sesuai dengan pedoman terpadu dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan .
Kementerian juga mewajibkan sekolah untuk mendasarkan analisis data, evaluasi, dan perbandingan hasil belajar siswa yang diterima pada tahun-tahun sebelumnya serta basis ilmiah dan praktis lainnya pada aturan konversi yang tepat. Konversi skor sertifikat bahasa asing juga harus didasarkan pada prinsip ini.
Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Hanoi (Foto: Tr Nam).
Misalnya, pada tahun 2024, Universitas Sains dan Teknologi Hanoi akan menggunakan 3 skala penerimaan: 30 (berdasarkan nilai ujian kelulusan SMA), 100 (berdasarkan nilai asesmen berpikir), dan 110 (berdasarkan bakat). Tahun ini, universitas hanya akan menggunakan 1 skala tunggal untuk ketiga metode tersebut.
Pengumuman rumus konversi nilai terakhir bagi sekolah bertepatan dengan pengumuman ambang batas mutu masukan. Pada tahun 2024, pengumuman ambang batas mutu masukan bagi sekolah paling lambat adalah 22 Juli, 5 hari setelah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan mengumumkan nilai ujian.
Tidak ada pembagian kuota berdasarkan masing-masing metode penerimaan
Selain mengkonversikan nilai ekuivalen untuk metode penerimaan, perguruan tinggi tidak lagi membagi kuota berdasarkan masing-masing metode dan kombinasi sebagaimana sebelumnya, kecuali kuota penerimaan langsung sesuai ketentuan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Nilai penerimaan akan dikonversi dari tinggi ke rendah hingga kuota untuk setiap jurusan/program pelatihan penuh.
Sebagai contoh, pada tahun 2024, Universitas Ekonomi Nasional berencana mengalokasikan 18% untuk mempertimbangkan nilai ujian kelulusan SMA, 80% untuk penerimaan sesuai proyek universitas, dan 2% untuk penerimaan langsung sesuai peraturan Kementerian. Tahun ini, universitas hanya akan diizinkan untuk mempertahankan 2% dari kuota penerimaan langsungnya, sedangkan 88% sisanya tidak akan dibagi berdasarkan metode.
Hal ini mengarah pada metode penerimaan, kombinasi penerimaan yang lebih diprioritaskan oleh sekolah akan dikonversi menjadi nilai setara yang lebih tinggi dan mempunyai keunggulan saat dipertimbangkan dari tinggi ke rendah.
Kombinasi penerimaan harus mencakup matematika atau sastra.
Peraturan baru mewajibkan kombinasi mata pelajaran yang digunakan untuk penerimaan mencakup minimal 3 mata pelajaran, termasuk matematika atau sastra. Nilai dari kedua mata pelajaran ini harus mencapai minimal 25% dari total nilai penerimaan.
Dengan banyaknya perubahan seperti di atas, para kandidat perlu mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk ujian kelulusan sekolah menengah atas tahun 2025 alih-alih hanya mengikuti ujian untuk memenuhi persyaratan penerimaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
[iklan_2]
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/tuyen-sinh-dh-2025-khong-can-thi-tieng-anh-van-duoc-xet-tuyen-khoi-d-20250321194227529.htm
Komentar (0)