Dalam wawancara pada tanggal 30 Januari, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan dia tidak ragu bahwa China telah menyiapkan rencana untuk menutup Terusan Panama jika terjadi konflik dengan AS.
Sebuah kapal pesiar bergerak melalui Terusan Panama pada tahun 2016.
Menurut Reuters, Menteri Luar Negeri Rubio mengatakan bahwa perusahaan Hong Kong yang mengoperasikan dua pelabuhan di dua pintu masuk Terusan Panama di Samudra Pasifik dan Atlantik menimbulkan risiko bagi AS karena "mereka harus melakukan apa pun yang diminta pemerintah (Tiongkok)".
"Dan jika pemerintah Tiongkok memerintahkan mereka untuk menutup Terusan Panama dalam suatu konflik, mereka harus melakukannya. Sejujurnya, saya yakin mereka punya rencana darurat seperti itu. Itu ancaman langsung," kata Rubio.
Menurut Reuters, kedua pelabuhan tersebut dioperasikan oleh CK Hutchinson yang terdaftar di Hong Kong, sementara perusahaan swasta dari Amerika Serikat, Singapura, dan Taiwan juga mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan di dekatnya. Terusan Panama diserahkan kepada Panama oleh Amerika Serikat pada tahun 1999.
Panama bantah Trump: Tak ada tentara China di terusan
Presiden AS Donald Trump menuduh Panama mengingkari janjinya dengan menyerahkan terusan tersebut kepada Tiongkok. Ia telah berjanji untuk mengambil kembali kendali atas terusan tersebut.
Panama telah menolak klaim Trump. Pada 30 Januari, Presiden Jose Raul Mulino menegaskan bahwa terusan itu milik Panama dan mengatakan ia tidak akan membahas kendali terusan itu dengan Rubio ketika Menteri Luar Negeri AS itu berkunjung ke Panama.
Tuan Rubio sedang bersiap untuk melakukan perjalanan ke Amerika Tengah dalam beberapa hari, perjalanan pertamanya sebagai kepala dinas diplomatik AS.
Bapak Rubio tidak mengulangi pernyataan Presiden Trump tentang reklamasi terusan tersebut, tetapi menekankan bahwa AS bermaksud untuk menyelesaikan masalah yang diangkat oleh Presiden dan tidak dapat membiarkan situasi saat ini berlanjut. Sebelumnya, Bapak Trump mengkritik Panama karena memperlakukan kapal-kapal Amerika secara tidak adil dengan mengenakan biaya yang terlalu tinggi untuk melewatinya. "Saya pikir terusan itu berada di tangan Tiongkok," kata Menteri Luar Negeri Rubio.
China belum mengomentari pernyataan tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Menteri Luar Negeri Rubio juga menegaskan bahwa keinginan Presiden Trump untuk membeli Greenland bukanlah lelucon. "Ini bukan tentang membeli tanah demi memiliki tanah. Ini demi kepentingan nasional dan perlu diselesaikan," kata Rubio.
Greenland dan Denmark, yang memegang kedaulatan atas pulau itu, mengatakan Greenland tidak untuk dijual.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/ngoai-truong-my-trung-quoc-co-the-dong-kenh-dao-panama-neu-co-xung-dot-185250131080915966.htm
Komentar (0)