(CLO) Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte telah meminta negara-negara anggota aliansi militer ini untuk "mempersiapkan perang" dan secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan.
Dalam wawancara dengan surat kabar Bild am Sonntag Jerman, ia menekankan bahwa meskipun ada kemajuan yang dicapai di bawah dorongan Presiden AS Donald Trump, pengeluaran pertahanan negara-negara masih belum cukup untuk menghadapi ancaman saat ini.
"Trump benar meminta negara-negara anggota NATO untuk meningkatkan anggaran pertahanan mereka selama masa jabatan sebelumnya. Berkat inisiatif ini, kami telah berinvestasi lebih banyak," kata Mark Rutte.
Presiden Donald Trump mengadakan pertemuan bilateral dengan Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda saat itu, di Ruang Oval Gedung Putih, 18 Juli 2019. Foto: Gedung Putih
Sejak 2014, sekutu Eropa dan Kanada telah menghabiskan lebih dari $640 miliar untuk pertahanan, ujarnya. Lebih dari dua pertiga anggota NATO kini menghabiskan lebih dari 2 persen PDB mereka untuk pertahanan, sebagian berkat dorongan dari Trump.
Namun, Bapak Rutte menekankan bahwa diperlukan investasi yang jauh lebih besar: "Para sekutu akan memutuskan dalam beberapa bulan mendatang bagaimana mengukurnya secara spesifik, tetapi saya dapat menjamin satu hal: angkanya akan jauh, jauh lebih tinggi dari 2%."
Sekretaris Jenderal NATO memuji upaya Jerman sejak konflik Rusia dengan Ukraina, termasuk mengerahkan brigade permanen di Lithuania dan memberikan lebih banyak dukungan kepada Ukraina daripada negara Eropa lainnya di NATO.
Namun, ia mengatakan bahwa mengingat besarnya perekonomiannya , Jerman perlu berbuat lebih banyak: "Jerman memiliki perusahaan senjata terkemuka dan kekuatan inovasi, sehingga mereka perlu meningkatkan produksi dan belanja pertahanan. Hal ini penting."
Ketika ditanya mengapa anggaran pertahanan harus ditingkatkan, Bapak Rutte menjawab dengan lugas: "Kita harus bersiap menghadapi perang. Itulah cara terbaik untuk menghindari perang." Ia menunjukkan bahwa Rusia saat ini menghabiskan 32,5% dari anggaran pemerintahnya (setara dengan 6,31% PDB) untuk pertahanan, sementara negara-negara NATO hanya menghabiskan sekitar 2% dari PDB.
Pada hari yang sama, 2 Februari, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer juga menyampaikan pesan serupa saat berada di Brussels menjelang pertemuan informal Dewan Eropa pada 3 Februari. Ia mengatakan akan mendesak negara-negara Eropa untuk meningkatkan pembagian tanggung jawab pertahanan dan keamanan, dan meminta Uni Eropa untuk mempertahankan dukungan militer bagi Ukraina.
Cao Phong (menurut WELT, Bild am Sonntag, Bloomberg)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-thu-ky-nato-keu-goi-cac-thanh-vien-chuan-bi-cho-chien-tranh-post332908.html
Komentar (0)