"Kami berada di jalur yang tepat untuk menyelesaikan penghancuran stok senjata kimia kami musim gugur ini, sebuah tonggak pelucutan senjata yang menjunjung tinggi standar transparansi dan keselamatan publik tertinggi," tegas Presiden Biden dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web Gedung Putih.
Presiden Biden juga menekankan: "Amerika Serikat akan terus mendukung Organisasi Pelarangan Senjata Kimia untuk mencegah penimbunan, produksi, dan penggunaan senjata kimia di seluruh dunia . Kita semua harus bekerja sama untuk mendorong negara-negara yang tersisa agar bergabung dengan Konvensi Senjata Kimia."
Presiden AS Joe Biden pada sebuah acara di New York City pada 10 Mei.
Presiden Biden membuat pengumuman tersebut menjelang pertemuan Amerika Serikat dan negara-negara anggota Konvensi Senjata Kimia (CWC) lainnya untuk Konferensi Peninjauan Kelima Konvensi Senjata Kimia di Den Haag, Belanda, minggu depan.
Para penandatangan CWC, yang mulai berlaku pada tahun 1997, telah berkomitmen untuk menghancurkan semua persediaan senjata kimia mereka. AS secara hukum diwajibkan untuk melakukannya paling lambat akhir tahun ini. AS telah berkomitmen untuk menghancurkan senjata kimia terakhirnya yang tersisa, yang disimpan di gudang-gudang di Colorado dan Kentucky, paling lambat 30 September 2023, menurut RT.
Moskow dan Beijing telah berulang kali mendesak Washington untuk mempercepat penghancuran persediaan senjata kimia Amerika.
Rusia dan Tiongkok mengeluarkan pernyataan bersama bulan lalu, “menuntut AS, sebagai satu-satunya negara anggota [CWC] yang belum menyelesaikan penghancuran senjata kimianya, untuk segera menghilangkan persediaan senjata kimianya,” menurut RT.
Rusia telah memusnahkan seluruh persenjataan kimianya pada tahun 2017. Tiongkok tidak mengklaim memiliki senjata kimia apa pun, tetapi memiliki persenjataan lama peninggalan Jepang selama Perang Dunia II di wilayah Tiongkok. Senjata-senjata ini kini sedang dalam proses pemusnahan, menurut RT.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)