Sekretaris Jenderal dan Presiden To Lam bertemu dengan delegasi pada pagi hari tanggal 4 September - Foto: Surat Kabar Nhan Dan
Berbicara di sini, Sekretaris Jenderal dan Presiden To Lam menegaskan bahwa akhir-akhir ini, gerakan "Nasihat yang baik, pelayanan yang baik" telah menjadi katalisator untuk mendorong penyelesaian tugas politik yang baik di setiap lembaga dan unit.
Berkontribusi dalam peningkatan etika publik, membangun tim kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri dan pekerja yang benar-benar memenuhi tuntutan tugas di periode baru.
Berusaha mengatasi semua tantangan
Menurut Sekretaris Jenderal dan Presiden To Lam , dengan meluasnya penerapan gerakan "Nasihat Baik, Pelayanan Baik" di seluruh negeri, ribuan model canggih telah muncul. Dari jumlah tersebut, 150 delegasi dianugerahi penghargaan sebagai model teladan gerakan tersebut.
Mereka adalah teladan yang menonjol dalam hal pengabdian, berani berfikir, berani berbuat, berani bertanggung jawab, berani berinovasi, bekerja dengan produktivitas tinggi dan mutu baik; berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab dalam bekerja; mengabdi sepenuh hati pada tugas bersama, mengabdi pada Tanah Air dan rakyat.
Sekretaris Jenderal sekaligus Presiden menyampaikan harunya mengetahui banyak kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri, dan pekerja, meski berpenghasilan rendah dan hidup susah, telah berjuang keras mengatasi segala tantangan.
Atasi godaan dengan tegas, bekerja dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, praktikkan integritas, imparsialitas, transparansi, hormati hukum, jaga etika publik, dan dicintai serta dipercaya oleh rekan kerja dan masyarakat.
Pada saat yang sama, ditegaskan bahwa mereka juga merupakan contoh lanjutan dalam mempelajari dan mengikuti ideologi, moralitas, dan gaya Ho Chi Minh, dan merupakan pelopor dalam penerapan Wasiat Paman Ho.
Dalam konteks baru dengan meningkatnya kesulitan dan tantangan, untuk berhasil mencapai tujuan strategis, Sekretaris Jenderal dan Presiden perlu memaksimalkan sumber daya internal dan memanfaatkan sumber daya eksternal, di mana sumber daya manusia merupakan sumber daya endogen yang paling penting.
Disamping itu, diperlukan kader-kader pegawai negeri sipil dan pegawai negeri sipil yang berkualitas, cakap, berwibawa, profesional, berintegritas, disiplin, tertib, dan beretika publik, mengabdi kepada Tanah Air dan rakyat dengan sepenuh hati, serta senantiasa mengutamakan kepentingan Partai, bangsa, dan rakyat.
Sekretaris Jenderal dan Presiden meyakini bahwa di bawah kepemimpinan organisasi partai akar rumput, serikat pekerja, dan lembaga profesional, kita akan senantiasa menciptakan lingkungan yang memadukan pendidikan dan pelatihan kolektif dengan mendorong inisiatif dan kesadaran diri dalam pelatihan dan pengembangan pribadi. Kita akan memiliki kekuatan yang tangguh dan tim kader dengan kapasitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi tuntutan tugas dalam situasi baru.
Mengutip nasihat Presiden Ho Chi Minh, "Kader, pegawai negeri sipil, dan pegawai negeri adalah pelayan rakyat. Apa pun yang bermanfaat bagi rakyat, harus kita upayakan semaksimal mungkin; apa pun yang merugikan rakyat, harus kita hindari dengan segala cara", Sekretaris Jenderal sekaligus Presiden berharap agar dalam tugas dan pekerjaan sehari-hari, mulai dari memberi nasihat tentang kebijakan dan strategi makro hingga tugas administratif dan pelayanan yang spesifik, setiap orang harus mencintai rakyat, mendengarkan rakyat, serta sepenuh hati peduli dan peduli.
Kita harus bertekad untuk menyelesaikan secara cepat, tuntas dan efektif masalah-masalah yang timbul terkait dengan kehidupan dan penghidupan masyarakat serta kesulitan-kesulitan organisasi dan bisnis.
Sekretaris Jenderal dan Presiden To Lam berbicara di pertemuan tersebut - Foto: Surat Kabar Nhan Dan
Mengatasi banyaknya kader yang mengelak, agresif, acuh tak acuh, dan apatis
Sekretaris Jenderal dan Presiden To Lam mencatat bahwa persyaratan pembangunan nasional dalam konteks globalisasi dan revolusi industri keempat yang berbasis pada transformasi digital, transformasi hijau, dan ekonomi berbasis pengetahuan mengharuskan kader, pegawai negeri sipil, pegawai negeri, dan pekerja untuk benar-benar dinamis, inovatif, dan kreatif.
Kita harus senantiasa mengasah jiwa politik kita, memegang teguh kebijakan dan hukum, senantiasa meningkatkan ilmu pengetahuan, memperbaharui pola pikir dan visi, memiliki semangat belajar mandiri sepanjang hayat, senantiasa memperbarui ilmu, dan mengembangkan keterampilan agar mampu menghadapi tuntutan situasi yang baru.
Sekretaris Jenderal sekaligus Presiden mengatakan, untuk mendorong lahirnya pemikiran inovatif dan kreatifitas dalam kerja kepegawaian, maka pengurus Partai di semua tingkatan, kolektif pimpinan, dan pimpinan harus benar-benar mengevaluasi kader, sungguh-sungguh peduli dalam mendorong, merencanakan, dan mempromosikan mereka.
Dorong dan lindungi kader-kader yang dinamis, kreatif, berani berpikir, berani berbuat, dan berani bertanggung jawab untuk kebaikan bersama.
Fokus mengatasi situasi di mana sejumlah kader, PNS, dan pegawai negeri bersikap menghindar, menekan, acuh tak acuh, tidak peka, bekerja asal-asalan, kasar, tidak efektif, takut berbuat salah, takut tanggung jawab dalam menjalankan tugas publik; tidak berani memberi nasihat, tidak berani mengambil keputusan, tidak berani menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugas yang diberikan...
[iklan_2]
Sumber: https://tuoitre.vn/tong-bi-thu-chu-tich-nuoc-to-lam-gap-mat-150-guong-dien-hinh-tham-muu-gioi-phuc-vu-tot-20240904113228692.htm
Komentar (0)