Fitur "poke" di Facebook, yang sempat populer di awal-awal kemunculannya, menunjukkan tanda-tanda akan kembali populer. Menurut statistik Facebook, jumlah pengguna fitur ini telah meningkat 13 kali lipat dalam sebulan terakhir, terutama dari pengguna muda berusia 18-29 tahun.
Dibandingkan dengan segudang fitur modern di Facebook, "poking" mungkin tampak sederhana dan bahkan agak aneh. Namun, kesederhanaan dan interaksi langsung inilah yang membuat tren nostalgia menggoda teman begitu menarik.
Dulu, "poking" hanyalah cara sederhana untuk menarik perhatian teman-teman di Facebook. Namun, seiring waktu, fitur ini perlahan menghilang dan disembunyikan oleh Facebook.
Banyak pengguna yang saling "menyodok" di Facebook
Facebook kini telah melakukan beberapa peningkatan pada fitur "colek"-nya. Pengguna kini dapat mencolek teman langsung dari halaman khusus dan mendapatkan saran teman untuk berinteraksi.
CEO Mark Zuckerberg mengungkapkan kegembiraannya melihat tren 'poking' populer lagi di Facebook dan menyatakan dunia sedang 'disembuhkan' dari kesedihan.
Apa pun alasan kembalinya fitur prank, Facebook masih mencari cara untuk berinovasi dan melibatkan penggunanya. Platform media sosial ini mencoba menggabungkan fitur-fitur lama dengan pengalaman baru untuk memenuhi kebutuhan berbagai generasi pengguna.
Bisa dibilang, 'poke' merupakan simbol Facebook di tahap awal pengembangan. Kembalinya fitur ini dapat membangkitkan kenangan indah dan menciptakan pengalaman baru bagi pengguna, terutama generasi muda.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)