Sebelumnya, Baidu AI Cloud mengumumkan kemitraan strategis dengan pembuat telepon pintar Korea untuk menyediakan model bahasa besar (LLM) Ernie pada seri Samsung Galaxy S24.
Banyak fitur ini, yang dirancang khusus untuk pasar Cina, serupa dengan apa yang ditawarkan Google Gemini AI pada versi "internasional" Galaxy S24.
Namun, di media sosial, banyak konsumen Tiongkok menyatakan kekhawatiran bahwa fitur pencarian pada seri Galaxy S24 versi daratan mungkin tidak sebaik fitur pencarian pada versi internasional.
"Versi luar negeri benar-benar berbeda dari versi daratan," ujar pengguna media sosial Sun Weilun, yang mengunjungi toko Samsung di Hong Kong untuk mencoba model-model tersebut dan menemukan bahwa fitur "lingkaran untuk mencari" yang didukung Baidu menghasilkan hasil yang jauh lebih sedikit dibandingkan versi yang didukung Google.
Baidu, yang dianggap sebagai salah satu perusahaan AI terkemuka di Tiongkok, adalah perusahaan teknologi besar pertama di negara itu yang meluncurkan alternatif ChatGPT dengan merilis Ernie Bot pada Maret 2023.
September lalu, perusahaan tersebut meluncurkan versi LLM terbarunya — Ernie 4.0 — yang diklaim “sama sekali tidak kalah dengan GPT-4 milik OpenAI” dalam hal kinerja keseluruhan.
Namun, kemitraan Baidu-Samsung diperkirakan tidak akan secara signifikan meningkatkan posisi perusahaan Korea Selatan di pasar telepon pintar Cina, di mana pangsa pasarnya telah turun dari 20% menjadi kurang dari 1% selama dekade terakhir.
Tantangan besar yang dihadapi Samsung adalah bangkitnya vendor China mulai dari Huawei Technologies hingga Oppo dan Vivo, yang juga merilis LLM mereka sendiri atau mengintegrasikan fitur AI umum ke dalam ponsel terbaru mereka.
"Di pasar Tiongkok, AI saja sepertinya tidak akan langsung memberikan dampak," ujar Ivan Lam, analis senior di Counterpoint Research. Namun, kemitraan Baidu-Samsung menunjukkan komitmen jangka panjang raksasa Korea Selatan tersebut terhadap Tiongkok.
Menurut analisis terbaru Peng Peng, analis strategi ponsel pintar nirkabel di TechInsights, Samsung mematok harga S24 dan S24+ lebih tinggi 500 hingga 800 yuan (US$70 hingga US$112) dibandingkan model S23 dan S23+ sebelumnya. Sementara itu, Samsung mempertahankan harga yang sama di AS dan menurunkannya di Eropa.
“Tampaknya Samsung tidak berniat bersaing dalam hal harga dengan produsen ponsel pintar domestik di pasar ponsel pintar terbesar di dunia,” kata Peng.
(Menurut SCMP)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)