(CLO) Presiden terpilih AS Donald Trump bertemu dengan CEO TikTok Shou Zi Chew pada hari Senin di resor Mar-a-Lago di Florida, mengirimkan sinyal positif kepada jejaring sosial yang berisiko dilarang di AS.
Dalam konferensi pers pada hari Senin, Trump mengatakan pemerintahannya akan "meneliti TikTok." "Saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk TikTok, karena saya memenangkan kategori pemuda dengan selisih 34 poin," ujarnya.
"Beberapa orang mengatakan TikTok ada hubungannya dengan hal itu," tambah Trump. "TikTok memang berpengaruh." Meskipun mayoritas anak muda berusia 18 hingga 29 tahun mendukung lawan Trump, Kamala Harris, dalam pemilihan November, suara anak muda telah bergeser secara signifikan ke arah Trump sejak pemilihan 2020.
Tuan Trump baru bergabung dengan TikTok pada bulan Juni tahun ini, tetapi sepanjang kampanyenya ia menarik jutaan pengikut di platform tersebut.
TikTok akan dihapus dari AS jika larangan tersebut diberlakukan. Foto ilustrasi: Unsplash
TikTok saat ini menghadapi undang-undang yang disahkan awal tahun ini yang akan melarang aplikasi tersebut kecuali perusahaan induknya ByteDance menjualnya sebelum 19 Januari.
Menanggapi larangan tersebut, TikTok mengajukan petisi darurat ke Mahkamah Agung AS untuk menunda larangan tersebut. Pemerintah AS berargumen bahwa TikTok harus dijual atau dilarang, dengan alasan hubungannya dengan Tiongkok.
Undang-undang tersebut diperkenalkan dengan tujuan "melindungi keamanan nasional Amerika Serikat dari ancaman yang ditimbulkan oleh aplikasi yang dikendalikan oleh musuh asing." Namun, kali ini, Trump menentang keputusan tersebut. Ia berpendapat bahwa larangan tersebut dapat menguntungkan Facebook, perusahaan yang ia tuduh berkontribusi terhadap kekalahannya dalam pemilu 2020.
Masa jabatan kedua Trump sebagai presiden tidak akan dimulai hingga tanggal 20 Januari, sehari setelah undang-undang tersebut dijadwalkan berlaku.
Dalam pengajuan ke Mahkamah Agung pada hari Senin, TikTok meminta pengadilan untuk menunda larangan tersebut guna "memberi waktu" bagi pengadilan untuk mempertimbangkannya dan memberi waktu bagi pemerintahan yang baru untuk "menilai masalah tersebut." Pengajuan tersebut berargumen bahwa TikTok adalah "salah satu platform pidato terpenting" di Amerika Serikat dan bahwa larangan tersebut akan menyebabkan "kerugian langsung yang tidak dapat diperbaiki" bagi perusahaan dan penggunanya.
Ngoc Anh (menurut CBS, FT, CNBC)
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tiktok-nhan-tin-hieu-mung-sau-khi-ceo-shou-zi-chew-den-gap-ong-donald-trump-post326201.html
Komentar (0)