DNVN - Pada tanggal 2 Agustus, Pusat Inovasi Nasional (NIC) mengadakan sesi kerja dengan delegasi dari Universitas Hiroshima (Jepang) dan Universitas Idaho (AS) untuk bertukar informasi tentang program pelatihan semikonduktor dan jurusan terkait, serta program beasiswa bagi mahasiswa Vietnam.
Dalam pertemuan tersebut, para delegasi memperkenalkan informasi tentang kedua universitas. Pada saat yang sama, mereka juga memberikan informasi tentang program pelatihan semikonduktor dan beberapa jurusan terkait.
Profesor Shinji Kaneko, Wakil Presiden Eksekutif Universitas Hiroshima, menekankan pentingnya kerja sama jangka panjang antara universitas dan dunia usaha. Ia menyepakati perlunya kerja sama dalam penyediaan beasiswa, menghubungkan mahasiswa dengan peluang kerja di masa depan, dan menjadikan kurikulum bagi siswa SMA sebagai salah satu pilihan pendidikan tinggi mereka.
Diharapkan bulan ini, Presiden Universitas Hiroshima dan Universitas Idaho, beserta perwakilan Micron Technology, akan mengunjungi Vietnam. Selain itu, terdapat keinginan untuk mencapai kesepakatan dengan kementerian dan lembaga pelatihan terkait di Vietnam mengenai komitmen pemberian beasiswa. Jika program ini berjalan lancar, kedua universitas dapat mempertimbangkan untuk menerima mahasiswa untuk program magister dan doktoral.
Menurut Bapak Vu Quoc Huy, Direktur Pusat Inovasi Nasional (NIC), NIC saat ini berfokus pada pelatihan jangka pendek untuk mengembangkan sumber daya manusia di industri semikonduktor dan terkait (kursus 3 dan 6 bulan). Oleh karena itu, kerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di negara-negara dengan industri semikonduktor yang maju untuk melaksanakan pelatihan jangka panjang sangatlah penting.
"NIC berperan sebagai penghubung, mengajak siswa SMA dan mahasiswa di Vietnam untuk mendaftar dan berpartisipasi dalam program beasiswa Universitas Hiroshima dan Universitas Idaho. NIC berharap di masa mendatang, akan ada peluang kerja sama dan dukungan aktif dari Universitas Hiroshima dan Universitas Idaho di bidang semikonduktor," tegas Bapak Huy.
Perwakilan NIC mengatakan bahwa Universitas Hiroshima akan bekerja sama dengan Universitas Idaho untuk melaksanakan program khusus pelatihan sarjana semikonduktor, yang diajarkan dalam bahasa Inggris selama 4 tahun. Sesuai rencana, mahasiswa akan dilatih di Universitas Hiroshima selama 2 tahun pertama. Pada tahun ke-3 dan ke-4 program, mahasiswa akan pindah ke Universitas Idaho (AS) dan menerima gelar teknik dari Universitas Idaho.
Program ini diajarkan oleh fakultas di kedua universitas dan didukung oleh fakultas, laboratorium penelitian, dan fasilitas dari Micron Technology, perusahaan manufaktur semikonduktor multinasional Amerika terkemuka yang berkantor pusat di Idaho dan juga memiliki fasilitas manufaktur semikonduktor di Hiroshima.
Lulusan program pelatihan ini diharapkan memiliki banyak peluang karier di industri semikonduktor di Jepang, AS, dan Vietnam. Selain itu, biaya kuliah program ini sekitar 10.000 dolar AS per tahun, yang dinilai cukup menguntungkan dibandingkan dengan jenjang pendidikan umum di Jepang dan AS.
Program ini diperkirakan akan mulai dilaksanakan pada Oktober 2026 setelah disetujui oleh Pemerintah Jepang. Pihak Jepang berharap pihak Vietnam akan mempertimbangkan untuk segera memberikan beasiswa kepada setidaknya 100-150 mahasiswa, sehingga program dapat dilaksanakan 1 tahun lebih awal.
Hoai Anh
[iklan_2]
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/cong-nghe/thuc-day-hop-tac-quoc-te-dao-tao-nhan-luc-nganh-ban-dan/20240803094322402
Komentar (0)