Terkait insiden patahnya bilah turbin angin menara No. 8, milik Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Hoa Binh 5 (Dusun Vinh Moi, Kecamatan Vinh Thinh, Kabupaten Hoa Binh), pada tanggal 4 Maret, Bapak Pham Van Thieu, Ketua Komite Rakyat Provinsi Bac Lieu , mengatakan bahwa menurut statistik dari investornya, Hacom Holdings Energy Joint Stock Company, kerugian properti diperkirakan sekitar 200 miliar VND. Untungnya, kecelakaan tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Bilah kipas patah dan menyebabkan kerusakan total.
Bapak Ho Van Linh, Ketua Komite Rakyat Distrik Hoa Binh, mengatakan bahwa setelah insiden tersebut, investor menghentikan sementara pengoperasian pilar-pilar tersebut untuk memastikan keamanan. Pabrik diperkirakan akan kembali beroperasi hari ini (4 Maret). Pilar-pilar yang rusak masih menunggu para ahli asing untuk segera menentukan penyebabnya.
Bapak Linh menambahkan bahwa dalam jangka panjang, investor juga perlu melakukan pengecekan secara berkala guna memastikan faktor teknis dan operasional, menghindari kasus serupa terulang di kemudian hari guna menjamin keamanan aset pelaku usaha dan masyarakat.
Sebagaimana dilaporkan Thanh Nien , sekitar pukul 17.00 tanggal 1 Maret, di menara tenaga angin No. 8, milik Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin Hoa Binh 5, tiga bilah tiba-tiba patah dan jatuh ke tanah. Menara tersebut memiliki tinggi sekitar 140 meter, panjang bilah-bilahnya puluhan meter, dan berat totalnya lebih dari 100 ton, patah di banyak bagian, menyebabkan kerusakan total.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Hoa Binh 5 (Fase 1) berkapasitas 80 MW, dengan total investasi lebih dari 3.700 miliar VND. Proyek ini dibangun di atas lahan seluas 27 hektar, dengan 26 turbin angin, dan diresmikan serta dioperasikan pada 29 April 2022. Output rata-ratanya adalah 280 juta kWh/tahun. Ini merupakan PLTB darat terbesar di wilayah Delta Mekong hingga saat ini.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)