Pasar AI Vietnam diperkirakan mencapai sekitar 1,52 miliar USD pada tahun 2030.

Menurut para ahli Google, pasar AI Vietnam bernilai sekitar 470 juta USD pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai sekitar 1,52 miliar USD pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan yang mengesankan hampir 16% per tahun.

Vietnam muncul sebagai titik terang yang menjanjikan di peta AI global, tidak hanya karena kebijakan dukungan yang kuat dari Pemerintah tetapi juga karena faktor intrinsik dan inti: semangat kewirausahaan yang kuat.

Demikian pendapat Bapak Marc Woo, Managing Director Google Vietnam saat menyampaikan alasan mengapa raksasa ini makin percaya dan meningkatkan investasi di pasar Vietnam.

Kekuatan pendorong pengembangan AI di Vietnam

Pada acara pengumuman inisiatif untuk mempromosikan perusahaan rintisan AI dan mempopulerkan pengetahuan AI kepada masyarakat (18 Juni) yang diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Nasional (NIC) dan Google, Tn. Woo mengemukakan bahwa gairah, keberanian, dan keinginan untuk berinovasi dari komunitas perusahaan rintisan Vietnam merupakan kekuatan pendorong utama di balik pesatnya perkembangan teknologi AI.

"Pada akhir tahun 2023, ekosistem startup Vietnam telah berkembang menjadi sekitar 4.000 perusahaan. Jumlah ini cukup kompetitif dibandingkan ekosistem di negara-negara yang lebih maju dan mapan," ujar Bapak Marc Woo, seraya menekankan bahwa ini bukan sekadar angka kering, tetapi juga mencerminkan transformasi dan aspirasi yang kuat untuk membangkitkan generasi wirausaha muda.

Menurut Tn. Woo, keterbukaan, keingintahuan, dan kemauan untuk bereksperimen dengan teknologi baru telah menciptakan lingkungan yang mendukung bagi AI untuk berakar dan berkembang.

Dinamisme ini telah terdokumentasi dengan baik, dan Bapak Woo menyampaikan bahwa Google menyadari bahwa startup Vietnam mengadopsi AI dengan sangat cepat. Tiga tahun yang lalu, terdapat sekitar 60 startup di Vietnam yang bergerak di bidang kecerdasan buatan, tetapi tahun lalu, jumlahnya telah meningkat menjadi 280. Pertumbuhan eksponensial ini menunjukkan bahwa bisnis Vietnam tidak hanya mengadopsi tren ini, tetapi juga secara proaktif mencari peluang dari AI.

Tak hanya di kalangan startup, antusiasme terhadap AI juga telah menyebar luas di kalangan masyarakat. Menurut Bapak Woo, masyarakat Vietnam pada umumnya juga cepat mengadopsi AI. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 70% responden menggunakan perangkat AI di tempat kerja. Popularitas yang pesat ini menunjukkan bahwa AI bukan lagi sebuah konsep yang jauh, melainkan telah menjadi alat yang bermanfaat, berkontribusi pada peningkatan efisiensi kerja dan kualitas hidup masyarakat.

Selain semangat kewirausahaan, potensi ekonomi yang dibawa oleh AI juga merupakan faktor penting yang menarik investasi. Bapak Marc Woo yakin bahwa kombinasi harmonis antara semangat kewirausahaan yang dinamis, sambutan antusias dari pengguna, dan dukungan kuat dari Pemerintah telah menciptakan fondasi yang kokoh, memberikan Google keyakinan untuk terus berinvestasi dan memperluas operasinya di Vietnam.

Bapak Woo menekankan bahwa semangat, keberanian, dan keinginan untuk berinovasi dari komunitas startup Vietnam merupakan pendorong utama di balik pesatnya perkembangan teknologi AI. (Foto: Vietnam+)

Seorang perwakilan Google mengatakan bahwa untuk memanfaatkan potensi AI secara maksimal, seluruh komunitas perlu bekerja sama. Oleh karena itu, visi Google adalah berfokus pada pembangunan solusi AI praktis yang melayani kebutuhan Vietnam, menghubungkan bisnis, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Kami berharap dapat bekerja sama dengan Pemerintah dan sangat bangga atas kemitraan kami dengan Pusat Inovasi Nasional (NIC). Kami juga ingin bekerja sama erat dengan para pembuat kebijakan untuk memastikan kami memaksimalkan dampak positif AI, sejalan dengan strategi AI nasional. Untuk mencapai misi AI ini, kami ingin memastikan bahwa yang terpenting, bakat, tenaga kerja, dan pelajar di Vietnam dibekali dengan pengetahuan dan perangkat yang tepat," ujar Bapak Woo.

Namun, Tn. Marc Woo juga menekankan bahwa ukuran keberhasilan tidak hanya dalam jumlah tetapi juga dalam kisah perubahan, transformasi, dan keyakinan terhadap potensi Vietnam, terutama dengan kekuatan AI.

Peluang ekonomi yang besar

Berbagi pendapat yang sama tentang potensi pasar Vietnam, Tn. Thye Yeow Bok, Direktur Ekosistem Startup untuk Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Cina, Google Asia -Pasifik berbagi tentang lanskap teknologi dan ekosistem startup.

Menurut Bapak Thye Yeow Bok, ekosistem startup teknologi Vietnam sedang berkembang pesat. Negara ini merupakan pusat inovasi terkemuka di ASEAN dengan lebih dari 4.000 startup, termasuk tiga perusahaan dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini membuktikan bahwa Vietnam tidak hanya mampu mengimbangi, tetapi juga memimpin di kawasan ini. Khususnya, pertumbuhan yang kuat selama 7 tahun terakhir dengan ekonomi digital dua digit dan penetrasi internet yang impresif sebesar 79,1% dengan sekitar 78 juta pengguna. Ekonomi digital diperkirakan akan mencapai sekitar 45 miliar dolar AS pada tahun 2025, di mana e-commerce, Fintech, dan pengembangan perangkat lunak merupakan kontributor utama pertumbuhan ini.

“Pemerintah Vietnam secara aktif mendukung pertumbuhan ini dengan inisiatif-inisiatif seperti pembebasan pajak khusus dan upaya-upaya untuk mendorong digitalisasi nasional dan transaksi non-tunai,” ujar Bapak Bok.

Ekonomi digital diperkirakan mencapai sekitar 45 miliar USD pada tahun 2025. (Foto: Vietnam+)

Menurut Bapak Bok, Vietnam telah mengidentifikasi AI sebagai teknologi kunci bagi pembangunan negara dan meluncurkan strategi nasional di bidang penelitian, pengembangan, dan penerapan AI untuk menjadikan negara ini salah satu negara terdepan dalam AI di ASEAN dan global pada tahun 2030. Pasar AI Vietnam juga menunjukkan angka pertumbuhan yang mengesankan, dengan nilai sekitar 470 juta dolar AS pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai sekitar 1,52 miliar dolar AS pada tahun 2030 dengan tingkat pertumbuhan yang mengesankan, hampir 16% per tahun. Selain itu, investasi swasta di perusahaan rintisan AI juga meroket, menunjukkan daya tarik pasar ini.

Menurut pakar ini, Vietnam menduduki peringkat kedua sebagai pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini untuk perusahaan rintisan AI.

"Pentingnya AI dalam mendorong perekonomian Vietnam tidak dapat diabaikan. Pemerintah telah menetapkan AI sebagai landasan pembangunan nasional dengan strategi AI nasional yang bertujuan menjadikan Vietnam sebagai pusat inovasi solusi AI di ASEAN pada tahun 2030," ujar Bapak Bok.

Atas dasar itu, Bapak Bok mengatakan bahwa Google berkomitmen untuk mendukung peningkatan keterampilan dan mempromosikan startup Vietnam melalui dua program terobosan baru (Google for Startup AI Bootcamp di Kota Ho Chi Minh dan Google Startup AI Solution Lab di Da Nang) yang dirancang untuk menyediakan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi startup. Program-program ini berfokus pada pelatihan teknis, termasuk konten penting tentang keamanan AI, prinsip-prinsip AI, penyederhanaan infrastruktur, dan perangkat pengembangan. Selain itu, beliau menekankan bahwa kerja sama yang erat dengan Pusat Inovasi Nasional merupakan bagian penting dari strategi Google.

Sumber: https://www.vietnamplus.vn/thi-truong-ai-cua-viet-nam-du-kien-dat-khoang-152-ty-usd-vao-nam-2030-post1044929.vnp