Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyusun surat edaran baru tentang Peraturan Ujian Kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 2025. Diharapkan para peserta akan mengambil 4 mata pelajaran, termasuk 2 mata pelajaran wajib (Sastra, Matematika) dan 2 mata pelajaran pilihan (dari mata pelajaran yang tersisa yang dipelajari di kelas 12, yaitu: Bahasa Asing, Sejarah, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Pendidikan Ekonomi dan Hukum, Teknologi Informasi, dan Teknologi Informasi). Dengan demikian, waktu ujian akan dipersingkat menjadi 3 sesi, dari sebelumnya 4 sesi seperti saat ini.
Ini juga merupakan pertama kalinya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Teknologi (Industri, Pertanian ) diselenggarakan dalam ujian ini.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, ujian ini diperkirakan akan menambahkan beberapa format soal baru untuk mata pelajaran pilihan ganda. Sebelumnya, ujian ini hanya memiliki satu jenis soal pilihan ganda. Selain itu, diferensiasi ujian juga akan ditingkatkan.
Terkait pengakuan kelulusan SMA, diharapkan tingkat penggunaan hasil asesmen pembelajaran (HAP) di kelas 10, 11, dan 12 akan meningkat menjadi 50%, alih-alih hanya menggunakan hasil asesmen kelas 12 yang mencapai 30% seperti sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk menilai kemampuan siswa yang belajar secara komprehensif sesuai dengan Program Pendidikan Umum 2018.
Kandidat dengan sertifikat Bahasa Asing yang memenuhi peraturan akan dibebaskan dari mata kuliah ini tetapi tidak akan dihitung sebagai 10 poin dalam pertimbangan pengakuan kelulusan sebagaimana diatur saat ini.
Hal baru lainnya dalam ujian tahun 2025 adalah semakin meningkatnya penerapan teknologi informasi dan transformasi digital dalam penyelenggaraan ujian. Misalnya, semua peserta ujian dapat mendaftar ujian secara daring (sebelumnya, peserta independen harus mengajukan pendaftaran secara langsung), memverifikasi data diri, dan memprioritaskan poin ujian melalui basis data digital.
Penataan tempat dan ruangan ujian didasarkan pada asas dukungan yang maksimal bagi peserta ujian agar tidak perlu berpindah-pindah ruangan ujian, misalnya memperbolehkan peserta didik dari perguruan tinggi yang berdekatan untuk berbaur sehingga tercipta lokasi ujian yang nyaman bagi peserta didik; peserta didik hanya mengerjakan ujian di satu ruangan ujian saja selama ujian berlangsung; diutamakan penyelenggaraan ujian yang sama untuk 2 mata kuliah pilihan.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, pengujian berbasis komputer akan diuji coba mulai tahun 2027, dan ketika persyaratannya terpenuhi, pengujian ini akan digunakan secara luas setelah tahun 2030.
[iklan_2]
Sumber: https://vietnamnet.vn/ky-thi-tot-nghiep-thpt-tu-nam-2025-lan-dau-thi-mon-tin-hoc-cong-nghe-2316331.html
Komentar (0)