Kementerian Pendidikan dan Pelatihan baru saja mengumumkan peninjauan dan penyesuaian beberapa konten dalam Program Pendidikan Umum (GEP) untuk memastikan kesesuaiannya dengan kenyataan dan konteks pembangunan baru.
Oleh karena itu, tahun ajaran 2024-2025 merupakan tahun penyelenggaraan Program Pendidikan Umum 2018 untuk menyelesaikan siklus dari kelas 1 hingga kelas 12 sesuai peta jalan. Sebagai implementasi Resolusi Majelis Nasional No. 88/2014/QH13, Arahan No. 32 tanggal 25 Desember 2023 dari Perdana Menteri tentang keberlanjutan pengembangan inovasi program dan buku teks pendidikan umum, serta Surat Edaran No. 32/2018 dari Kementerian Pendidikan dan Pelatihan tentang pencanangan Program Pendidikan Umum, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah menyusun langkah-langkah untuk meninjau dan mengevaluasi pelaksanaan Program Pendidikan Umum 2018.
Pada tahun 2025, peninjauan kurikulum dan buku pelajaran akan dilakukan dalam konteks seluruh negara yang melaksanakan penataan unit administrasi tingkat provinsi sesuai dengan Resolusi Majelis Nasional No. 202/2025/QH15 tanggal 12 Juni 2025 tentang penataan unit administrasi tingkat provinsi.
Berdasarkan peninjauan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan telah mengidentifikasi sejumlah mata pelajaran yang secara langsung terdampak oleh perubahan batas wilayah administrasi, antara lain: Sejarah dan Geografi untuk kelas 4, 5, dan 9; Geografi untuk kelas 12; Sejarah dan Pendidikan Ekonomi dan Hukum untuk kelas 10. Mata pelajaran tersebut akan mengambil langkah-langkah sesuai peraturan untuk merevisi kurikulum mata pelajaran sebagai dasar revisi buku pelajaran, seperti pemutakhiran persyaratan, konten pengetahuan, nama tempat, data, peta, bagan, dan informasi sosial ekonomi, dll.
"Revisi program mata pelajaran dilakukan dengan prinsip meminimalkan perubahan buku teks dan memperkuat arahan agar guru dan sekolah dapat secara proaktif melaksanakan program sesuai kewenangannya dan sesuai dengan kenyataan," demikian pernyataan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan.
Kementerian lebih lanjut menginformasikan bahwa Program Pendidikan Umum 2018 mewakili tujuan pendidikan umum, yang menjamin orientasi terpadu dan konten pendidikan inti yang wajib bagi siswa. Buku teks menentukan konten Program dan diidentifikasi sebagai materi pembelajaran dan dokumen penting bagi sekolah untuk memilih dalam menyelenggarakan pengajaran. Guru dan sekolah diberi hak untuk secara proaktif menyusun topik pembelajaran, memperbarui dan melengkapi konten agar sesuai dengan siswa, kondisi pengajaran dan pembelajaran, serta kondisi praktis.
Oleh karena itu, pada tahun ajaran 2025-2026, guru dan sekolah akan tetap menggunakan kurikulum dan buku teks yang berlaku, sekaligus bertanggung jawab untuk secara proaktif memilih dan menyesuaikan materi ajar, pelajaran, dan topik agar sesuai dengan realitas lokal dan model pemerintahan dua tingkat. Ke depannya, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan menerbitkan dokumen yang mengarahkan dan membimbing pemerintah daerah dan sekolah untuk melaksanakan program ini guna memastikan keberlanjutan, tanpa gangguan, dan sesuai dengan realitas.
Kementerian Pendidikan dan Pelatihan sedang menyelesaikan peninjauan dan evaluasi pelaksanaan Program Pendidikan Umum 2018 untuk memperbarui dan menyesuaikan sejumlah mata pelajaran guna memastikan pelaksanaan Program sesuai dengan kenyataan, lebih memenuhi kebutuhan inovasi dan perkembangan sosial-ekonomi negara di setiap periode; termasuk mata pelajaran yang terdampak penyesuaian batas administratif. Kementerian Pendidikan dan Pelatihan akan membimbing penerbit, organisasi, dan individu yang memiliki buku teks yang telah disetujui untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan guna memperbarui informasi administratif baru guna memastikan stabilitas buku teks dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran.
Terkait konten pendidikan lokal, berdasarkan Resolusi Majelis Nasional No. 202/2025/QH15 tentang pengaturan unit administratif tingkat provinsi, berdasarkan program kerangka kerja dan dokumen yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, pemerintah daerah secara proaktif memilih dan mengembangkan konten pendidikan lokal, memastikan bahwa konten tersebut konsisten dengan karakteristik unit administratif baru dan model organisasi pemerintah daerah dua tingkat, mempromosikan inisiatif lokal dalam mengatur implementasi program, sambil memastikan bahwa konten pendidikan segera diperbarui sesuai dengan perubahan administratif dan sosial baru.
Sumber: https://baophapluat.vn/thay-doi-mon-hoc-nao-sau-khi-sap-nhap-tinh-post551819.html
Komentar (0)