Suasana pertemuan di aula Sidang ke-7, Majelis Nasional ke-15. (Foto: THUY NGUYEN)
Melanjutkan pekerjaan kepegawaian pada Sidang ke-7, kemarin sore, Majelis Nasional memulai proses pemilihan Presiden , dengan membahas dalam Delegasi daftar calon pemilihan Presiden yang diajukan oleh Komite Tetap Majelis Nasional.
Sesuai dengan agenda rapat, pada awal masa kerja DPR pagi ini, Panitia Tetap DPR melaporkan hasil penjelasan dan penerimaan pendapat anggota DPR yang berdiskusi dalam Sidang Delegasi mengenai daftar nama calon anggota DPR untuk memilih Presiden (bila ada).
Kemudian, Majelis Nasional berdiskusi dan memberikan suara untuk menyetujui daftar calon Presiden dan melanjutkan pemilihan Presiden melalui pemungutan suara rahasia.
Setelah Panitia Penghitung Suara melaporkan hasil penghitungan suara, Komite Tetap Majelis Nasional akan menyerahkan rancangan Resolusi tentang pemilihan Presiden kepada Majelis Nasional. Majelis Nasional akan membahas dan memberikan suara untuk menyetujui Resolusi tentang pemilihan Presiden tersebut.
Selanjutnya, Presiden baru akan mengambil sumpah jabatan dan menyampaikan pidato pelantikannya. Sumpah jabatan dan pidato pelantikan akan disiarkan langsung di televisi dan radio.
Jenderal To Lam, anggota Politbiro dan Menteri Keamanan Publik, direkomendasikan secara bulat oleh Komite Sentral untuk dipilih oleh Majelis Nasional ke-15 sebagai Presiden. (Foto: VNA)
Pada tanggal 22 Mei juga, Majelis Nasional akan melakukan proses persetujuan anggota Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional atas usulan Presiden dan persetujuan pemberhentian Menteri Keamanan Publik atas usulan Perdana Menteri.
Sebelumnya, sebagaimana diberitakan Surat Kabar Nhan Dan, pada Konferensi ke-9 Komite Sentral Partai ke-13, Komite Sentral sangat setuju untuk memperkenalkan Jenderal To Lam, anggota Politbiro dan Menteri Keamanan Publik, untuk dipilih oleh Majelis Nasional ke-15 guna memegang jabatan Presiden.
Sumber
Komentar (0)