Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan hari ini, 30 November, bahwa Rusia tidak mengesampingkan kemungkinan melanjutkan uji coba nuklir.
Ketika ditanya dalam wawancara dengan TASS hari ini, 30 November, apakah Rusia sedang mempertimbangkan uji coba nuklir sebagai respons terhadap eskalasi tindakan AS, Ryabkov menjawab bahwa "isu ini sedang dibahas," menurut RT.
"Saya hanya ingin mengatakan bahwa situasinya cukup rumit. Masalah ini terus-menerus dipertimbangkan dalam semua elemen dan aspeknya," tambah Bapak Ryabkov.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov
Foto: tangkapan layar TASS
Meskipun merupakan negara berkekuatan nuklir, Rusia modern tidak pernah melakukan uji coba nuklir berdasarkan moratorium sukarela atas uji coba nuklir, karena uji coba terakhir dilakukan pada tahun 1990 sebelum runtuhnya Uni Soviet, menurut RT.
Tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow harus siap melanjutkan uji coba nuklir jika AS melakukannya. "Kami tahu pasti bahwa beberapa orang di Washington sedang mempertimbangkan untuk melakukan uji coba senjata nuklir mereka sementara AS sedang mengembangkan jenis senjata nuklir baru," kata Putin saat itu.
"Tentu saja, kami bukan yang pertama melakukan ini, tetapi jika Amerika Serikat melakukan uji coba semacam itu, kami akan melakukan hal yang sama," tegas Putin. Amerika Serikat, rival utama Rusia dalam bidang nuklir, terakhir kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 1992.
Wakil Menteri Ryabkov membuat pernyataan di atas setelah Washington mengizinkan Ukraina melakukan serangan jauh ke wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh yang disediakan oleh AS, meskipun Moskow memperingatkan bahwa hal ini akan menyebabkan eskalasi konflik, menurut RT.
Saat ini tidak ada informasi tentang reaksi AS terhadap pernyataan Tn. Ryabkov.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/quan-chuc-nga-noi-moscow-co-the-khoi-phuc-cac-cuoc-thu-hat-nhan-185241130163549813.htm
Komentar (0)