Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, suvenir dan gambar dari masa lalu selalu memiliki nilai sakral. Foto-foto lama tak hanya mengabadikan momen, tetapi juga menjadi bagian dari memori, penghubung antargenerasi. Oleh karena itu, kebutuhan untuk merestorasi foto-foto lama menjadi bagian dari kehidupan, membantu orang-orang menghubungkan masa lalu dengan masa kini.
Setiap gambar menceritakan sebuah cerita
Studio foto kecil milik Bapak Hoang Nam dan Ibu Nguyen Thi Khien di Jalan Nguyen Van Cu (Kelurahan Hong Hai, Kota Ha Long) telah dibuka sejak tahun 2000, hampir 25 tahun. Studio ini merupakan salah satu dari sedikit studio foto di Ha Long yang khusus merestorasi foto-foto lama.
Setiap hari, dengan tekun merekonstruksi foto-foto yang telah pudar seiring waktu, bagi Bapak Nam dan Ibu Khien, setiap foto bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga memiliki makna yang mendalam ketika dapat membangkitkan kembali kenangan yang tersimpan di dalamnya. Setiap foto lama pelanggan yang datang ke toko menyimpan kisah yang tak terlupakan. Menurut Ibu Khien, ada seorang nenek yang hampir berusia 80 tahun membawa foto lama masa mudanya yang kini telah ternoda oleh waktu dengan harapan toko foto tersebut dapat merestorasi dan menggabungkan fotonya dengan foto suaminya semasa muda untuk melestarikan kenangan tersebut, karena mereka tidak pernah berfoto bersama semasa muda.
Sebelum datang ke studio foto, setiap foto lama memiliki perjalanan yang berbeda, melewati bertahun-tahun, menyimpan banyak kenangan. Oleh karena itu, setiap foto sangat sakral dan berharga. Foto-foto yang direstorasi sering kali berupa foto pernikahan, foto kenangan masa muda, foto-foto lama para martir, beberapa foto buram, buram, sudut-sudutnya hilang, beberapa foto telah kehilangan semua detail dan sangat sulit untuk direstorasi, atau bahkan beberapa keluarga tidak memiliki foto kerabat mereka tetapi tetap menginginkan foto untuk disembah. Oleh karena itu, fotografer harus mengandalkan foto-foto lain yang diambil pada saat yang sama atau berdasarkan deskripsi keluarga, mencoba menyempurnakan foto agar serealistis mungkin.
Meski hanya foto-foto sederhana, namun dengan melestarikan kenangan orang-orang terkasih, terutama bagi kerabat almarhum, para pahlawan dan martir yang telah berkorban, foto-foto tersebut menjadi lebih berharga, membantu keluarga menjaga ikatan tak kasat mata dengan orang-orang terkasih mereka, merasakan ruang, waktu, dan emosi dari momen-momen di masa lalu. Foto-foto tersebut mungkin memudar seiring waktu, tetapi selalu menjadi "saksi" yang hidup dari waktu dan kenangan.
Ciptakan kembali kenangan asli
Pemulihan foto tidak hanya membantu mengembalikan foto yang berubah warna, lama, berjamur, buram, atau robek ke keadaan semula, tetapi juga dapat mengembalikan warna pada foto hitam putih lama.
Bapak Hoang Nam berkata: "Saat menerima foto, saya harus menilai tingkat kerusakan, jenis material foto, dan elemen-elemen yang perlu direstorasi, lalu mendigitalkan foto menggunakan pemindai untuk diproses di komputer. Proses penyuntingan harus menyesuaikan setiap sudut kecil foto untuk memastikan detail asli dipertahankan semaksimal mungkin, dan menambahkan detail yang telah diedit sambil tetap memastikan detail asli semirip mungkin."
Kini, teknologi penyuntingan foto telah berkembang pesat, sangat mendukung para pekerja. Namun, untuk menghasilkan foto restorasi yang indah, dengan tetap mempertahankan jiwa karakter dalam foto, pengalaman dan keterampilan tukang reparasi tetap menjadi faktor terpenting. "Pekerjaan ini tidak hanya membutuhkan pengetahuan teknis, tetapi juga kecanggihan dalam menjaga jiwa dan inti foto. Dibutuhkan ketelitian, kehati-hatian, dan perhatian terhadap detail, terutama wajah dan mata," ungkap Ibu Khien. Meskipun tidak mudah, Bapak Nam dan Ibu Khien selalu merasa puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan, berusaha meningkatkan keterampilan mereka sedikit demi sedikit untuk menghasilkan foto-foto restorasi yang semakin indah.
Saat ini, dengan berkembangnya teknologi, restorasi foto-foto lama juga mendapat dukungan efektif dari Kecerdasan buatan AI. Hal ini tidak hanya membantu proses restorasi menjadi lebih akurat, tetapi juga menghasilkan foto-foto baru yang lebih jernih dan hidup. Baru-baru ini, potret-potret penyair terkenal abad ke-20 seperti Han Mac Tu, Che Lan Vien, Xuan Quynh, Xuan Dieu...—nama-nama yang dikagumi banyak pencinta sastra Vietnam—telah direstorasi menjadi foto berwarna yang segar dan hidup. Potret para martir juga direstorasi menggunakan teknologi ini.
Berkat dukungan teknologi dan dedikasi para profesional, restorasi foto-foto lama menjadi semakin realistis, penuh perasaan, dan indah, baik dari segi warna, detail, maupun gambar. Ke depannya, restorasi foto-foto lama tidak hanya akan berhenti pada restorasi gambar diam, tetapi berkat teknologi modern, restorasi ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menghadirkannya dalam ruang 3D. Berkat teknologi ini, karakter-karakter dalam foto, terutama tokoh-tokoh besar abad ini, akan lebih dekat dengan generasi muda masa kini. Hal ini juga menjadi cara untuk membawa kembali sebagian kenangan masa lalu ke masa kini.
Sumber
Komentar (0)