Kandidat Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada tanggal 13 Oktober mengusulkan mobilisasi militer AS untuk mencegah para ekstremis menimbulkan masalah selama pemilu.
CNN mengutip kandidat Partai Republik Trump pada program Sunday Morning Futures yang disiarkan pada tanggal 13 Oktober (waktu AS) yang mengatakan bahwa dia sendiri tidak khawatir tentang kekacauan yang disebabkan oleh para pendukungnya atau kekuatan asing selama pemilu, tetapi lebih pada "elemen ekstremis di AS". 
Mantan Presiden AS Donald Trump. Foto: Donald Trump/Truthsocial.com
"Saya pikir masalah yang lebih besar adalah ekstremis di dalam Amerika Serikat. Kita punya beberapa ekstremis yang jahat dan menyimpang. Saya pikir itu akan ditangani oleh Garda Nasional jika perlu, atau oleh militer jika perlu. Karena mereka tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata Trump kepada pembawa acara Sunday Morning Futures. Ketika ditanya apakah ia melihat adanya kekacauan pada Hari Pemilihan, kandidat dari Partai Republik itu mengatakan bahwa kekacauan itu tidak akan datang dari orang-orang yang memilihnya. Menurut Politico, gagasan pengerahan militer pada Hari Pemilihan yang disebutkan Trump di atas akan menjadi intervensi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam proses pemungutan suara, terlepas dari fakta bahwa Undang-Undang Pemberontakan tahun 1807 memberi presiden AS wewenang untuk mengerahkan militer atau Garda Nasional guna menangani kerusuhan atau kerusuhan lainnya. Tim kampanye kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, kemudian menyebut usulan Trump "menggunakan militer untuk melawan rakyat Amerika, dan janji-janjinya berbahaya".Vietnamnet.vn
Sumber: https://vietnamnet.vn/ong-trump-muon-quan-doi-my-duy-tri-an-ninh-trat-tu-trong-ngay-bau-cu-2331658.html
Komentar (0)