Sektor pariwisata dianggap sebagai "titik panas" untuk penipuan daring dengan banyak trik canggih, yang menargetkan musim puncak turis, sehingga mengharuskan konsumen untuk berhati-hati dan memeriksa informasi dengan cermat.
Dalam konteks puncak musim liburan, risiko pemesanan layanan daring semakin bermunculan dalam berbagai bentuk, mulai dari iklan palsu, pembatalan dan penukaran tiket yang tidak menguntungkan, hingga risiko ketidakamanan pembayaran dan keamanan informasi pribadi. Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( Kementerian Perindustrian dan Perdagangan ) menilai bahwa modus penipuan semakin canggih dan sulit diidentifikasi, sehingga konsumen harus selalu waspada dan berhati-hati dalam setiap transaksi serta segera melapor kepada pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda yang tidak lazim.
Mengingat semakin canggihnya penipuan di bidang pariwisata daring, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) baru saja mengeluarkan rekomendasi bagi konsumen untuk menerapkan konsumsi cerdas, selalu waspada, proaktif meneliti, dan memverifikasi informasi sebelum bertransaksi. Ketika mendeteksi tanda-tanda yang tidak lazim, konsumen perlu segera melaporkan dan mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang, sehingga hak dan kepentingan mereka yang sah terlindungi.
Selain itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nasional (KPPN) menekankan bahwa pelaku usaha dan agen penjualan harus sepenuhnya mematuhi peraturan perundang-undangan, transparan dalam setiap transaksi, dan mengutamakan kepentingan pelanggan. Hal ini bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga merupakan faktor kunci dalam membangun reputasi dan merek, yang berkontribusi pada terciptanya lingkungan usaha pariwisata yang transparan, aman, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan fungsi perlindungan konsumen, Komisi Pengawas Persaingan Usaha akan terus memperkuat pengawasan dan pengawasan, berkoordinasi secara erat dengan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk mencegah dan menindak tegas tindak pidana penipuan; melakukan propaganda, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, dan memberikan pembinaan kepada konsumen melalui jalur resmi.
Apabila masyarakat membutuhkan informasi lebih lanjut, atau mempunyai masukan atau keluhan terkait layanan pariwisata online, dapat langsung menghubungi Hotline Konsultasi dan Dukungan Konsumen di nomor 18006838 (gratis, nasional) atau mengunjungi website www.bvntd.gov.vn/khieu-nai untuk diterima, dijawab, dan didukung dengan segera.
Periksa kembali informasi dari berbagai sumber
Bagi konsumen, Komisi Persaingan Usaha Nasional (KPPU) menyarankan untuk berhati-hati saat melihat iklan tur murah dan "penawaran mengejutkan" untuk paket resor di media sosial. Sebelum memesan layanan, sebaiknya periksa informasi dari berbagai sumber seperti situs web resmi, pusat layanan hotel, maskapai penerbangan, atau aplikasi tepercaya.
Konsumen perlu hati-hati membandingkan nomor telepon, email, dan rekening bank yang diberikan penjual dengan informasi publik bisnis tersebut. Periksa transparansi akun penjual: kebanyakan akun palsu sering kali baru dibuat, baru saja berganti nama, atau hanya memiliki sedikit postingan iklan. Jika Anda menemukan tanda-tanda yang tidak biasa, Anda sebaiknya tidak mentransfer uang, terutama ke rekening pribadi.
Setelah melakukan deposit, konsumen perlu secara proaktif menghubungi nomor telepon resmi maskapai, hotel, atau resor untuk memverifikasi kode pemesanan dan kode tiket. Semua transaksi harus dilakukan di platform resmi, dengan faktur dan proses konfirmasi yang jelas.
Jika terjadi dugaan penipuan, masyarakat diminta untuk menyimpan semua bukti (pesan, email, kwitansi, foto situs web/fanpage palsu, dsb.) dan segera melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan dukungan dan penanganan.
Bagi para pelaku bisnis, reputasi industri pariwisata tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab mereka. Keterbukaan informasi perizinan, alamat, nomor telepon, dan saluran kontak resmi merupakan prasyarat.
Bisnis perlu secara berkala memperingatkan tentang pemalsuan, memandu pelanggan untuk membedakan situs asli dan palsu, dan berkoordinasi dengan pihak berwenang ketika penipuan terdeteksi. Berinvestasi dalam keamanan data dan menangani keluhan secara proaktif adalah cara untuk menjaga kepercayaan pelanggan jangka panjang.
Menurut informasi dari Departemen Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Berteknologi Tinggi (A05, Kementerian Keamanan Publik), sejak awal tahun 2025 hingga saat ini, hampir 1.500 kasus penipuan daring telah terdeteksi, yang menyebabkan kerugian lebih dari 1.660 miliar VND. Sektor pariwisata khususnya dianggap sebagai "spot" dengan banyaknya trik canggih yang ditujukan langsung pada musim puncak wisatawan. Banyak kasus telah dituntut, terutama di Provinsi Lao Cai. Dua pelaku menyamar sebagai fanpage hotel di Sa Pa untuk menipu lebih dari 500 wisatawan. Di Provinsi Lang Son, jaringan penipuan pariwisata daring lainnya mencuri lebih dari 250 juta VND dari 80 korban hanya dalam 15 hari. | |
Sumber: https://baolangson.vn/nong-lua-dao-dich-vu-du-lich-truc-tuyen-can-than-trong-voi-cac-uu-dai-soc-5059260.html
Komentar (0)