Truong Sa bukan hanya "pagar" yang melindungi kedaulatan suci laut dan kepulauan Tanah Air, tetapi juga simbol cemerlang keberanian dan kebanggaan abadi. Di sana, setiap jengkal karang, setiap meter ombak, bermandikan keringat, usaha, dan darah dari berbagai generasi ayah dan saudara. Selama 80 tahun terakhir, tradisi revolusioner bangsa dan semangat kemenangan dalam pertempuran pertama (2 dan 5 Agustus 1964) senantiasa menjadi "api" yang membimbing para prajurit Angkatan Laut masa kini untuk memegang senjata mereka dengan teguh dan mengarahkan dengan teguh, melindungi kedaulatan suci laut dan kepulauan.
Letnan Kolonel Pham Tien Diep, Komisaris Politik Pulau Truong Sa, Brigade 146, Wilayah Angkatan Laut 4 (kota Truong Sa, zona khusus Truong Sa), mengatakan: "Kami selalu bertekad bahwa menjaga pulau ini sama dengan menjaga daratan, menjaga pulau ini sama dengan menjaga Tanah Air. Setiap perwira dan prajurit di garda terdepan memahami kepercayaan rakyat, dari sanalah mereka berlatih, siap bertempur, dan menyelesaikan semua tugas dengan sangat baik."
Perwira dan prajurit Angkatan Laut berpatroli di Pulau Sinh Ton. Foto: Wilayah Angkatan Laut 4 |
Pada kesempatan penting ini, para kader, prajurit Truong Sa, dan rakyat di pulau itu semakin dijiwai oleh kebanggaan suci. Mereka siap mengatasi kesulitan, cuaca buruk, dan kekurangan materi untuk bertahan, menjadikan pulau terpencil ini sebagai rumah, benteng kokoh di tengah lautan. Upacara pengibaran bendera yang khidmat saat fajar di laut; sesi latihan yang tak kenal lelah dan penuh semangat; kegiatan politik yang dijiwai oleh cinta kasih antara tentara dan rakyat... semuanya berpadu menjadi nyanyian heroik negeri ini, yang menegaskan bahwa Truong Sa selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari darah daging kita.
Ibu Tran Thi Chau Uc, kepala keluarga nomor 2, kelurahan Pulau Song Tu Tay, berbagi: "Dalam sukacita merayakan Hari Nasional ke-80, kami di pulau terpencil ini semakin bangga dan terikat dengan Tanah Air. Setiap hari tinggal di Song Tu Tay, kami selalu merasakan eratnya hubungan antara tentara dan rakyat, penuh kasih sayang. Angkatan Laut merupakan pendukung sekaligus saudara, membantu kami tetap teguh di pulau ini dan melindungi laut."
Tentara dan warga sipil Pulau Da Tay A menghadiri upacara pengibaran bendera. Foto: Kontributor |
Keyakinan teguh pada Partai, Tanah Air, dan rakyat membantu para marinir masa kini mempertahankan semangat "siap bertempur dan mati demi kelangsungan Tanah Air". Setiap kapal, setiap menara pengawas adalah medan perang; setiap perwira dan prajurit adalah contoh cemerlang keberanian, tekad, dan dedikasi. Bersamaan dengan itu, solidaritas antara tentara dan rakyat di pulau ini telah menciptakan "posisi hati rakyat" yang kokoh, yang berkontribusi dalam mengonsolidasikan kekuatan untuk melindungi kedaulatan suci laut dan pulau-pulau Tanah Air.
Memperingati Hari Kemerdekaan RI ke-80, 2 September, sambil memandang ke arah Truong Sa, kita makin bangga kepada para prajurit marinir, rakyat yang siang malam terus menerus menuliskan sejarah kepahlawanan, agar Tanah Air tetap jaya, agar warna bendera Tanah Air senantiasa berkibar gemilang diterjang angin dan ombak.
HOANG MAI
Sumber: https://www.qdnd.vn/80-nam-cach-mang-thang-tam-va-quoc-khanh-2-9/niem-tu-hao-bo-doi-hai-quan-noi-dau-song-844377
Komentar (0)