Ibu Nguyen Thuy - seorang pekerja kantoran di Distrik 3, Kota Ho Chi Minh - mengatakan bahwa setelah terhubung ke Wifi gratis di beberapa titik di sekitar kafe pinggir jalan atau taman, beberapa hari kemudian ia sering menerima panggilan dari nomor telepon aneh yang mengiklankan layanan seperti pariwisata , kecantikan, investasi saham...
Untuk menggunakan Wi-Fi gratis tersebut, Ibu Thuy diharuskan memberikan informasi seperti nama lengkap, tanggal lahir, atau usia. Beberapa Wi-Fi bahkan mengharuskan pengguna untuk masuk ke akun Facebook menggunakan tautan yang disediakan oleh Wi-Fi tersebut. Saya penasaran apakah ini alasan kebocoran informasi tersebut, tetapi saya sangat khawatir apakah informasi saya akan disalahgunakan atau tidak? - Ibu Thuy khawatir.
Sementara itu, Tn. Quoc Tan, seorang pekerja kantoran di Kota Ho Chi Minh, mengatakan bahwa ketika menggunakan Wifi gratis, ia merasa seperti ada yang menguping dan situs web terkait akan ditampilkan beberapa menit kemudian.
Ilustrasi
"Misalnya, jika saya bilang akan pergi ke Phu Quoc, Facebook akan menampilkan iklan paket wisata ke sana, atau Wifi akan mengirimkan situs web dengan konten serupa dan meminta pengguna untuk mengisi nama dan nomor telepon mereka agar bisa terus terhubung ke Wifi," ujar Bapak Tan.
Menurut beberapa pakar keamanan siber, data pengguna dapat diretas dengan mengakses beberapa titik akses Wifi palsu yang dibuat oleh peretas. Untuk menggunakan Wifi, pengguna harus memberikan informasi, yang berarti mereka telah memperoleh informasi pengguna.
Selain itu, dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, para peretas dapat dengan mudah menyusup ke Wifi publik untuk memindai perangkat yang digunakan dan mengumpulkan data...
"Untuk menghindari peretasan Wi-Fi gratis, pengguna perlu mencari tahu unit mana yang memiliki jaringan Wi-Fi gratis yang akan mereka sambungkan. Misalnya, jika Anda bekerja di unit ABC, tanyakan kepada manajer di sana terlebih dahulu sebelum menghubungkan. Atau, pengguna dapat memasang perangkat lunak seperti AVG Antivirus, Kaspersky Mobile Antivirus, dan Kaspersky Mobile Antivirus untuk mencegah peretas mengakses perangkat untuk menyadap dan mencuri data," saran para pakar keamanan siber.
Selain itu, para ahli menyarankan pengguna untuk memastikan situs web yang mereka akses menggunakan protokol HTTPS, dengan ikon gembok yang ditampilkan di peramban, yang akan melindungi informasi. Selain itu, saat mengakses Wi-Fi gratis, pengguna sebaiknya tidak menggunakan akun yang terkait dengan keuangan seperti rekening bank atau dompet elektronik untuk meminimalkan kebocoran data.
[iklan_2]
Sumber: https://nld.com.vn/nhung-dieu-can-luu-y-de-tranh-bi-hack-du-lieu-khi-su-dung-wifi-mien-phi-196240406233943827.htm
Komentar (0)