Rusia telah memprotes rencana Jepang untuk mengadakan latihan militer gabungan di Pulau Hokkaido, Reuters melaporkan.
Markas Besar Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow. (Sumber: Anadolu Agency) |
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan di situs webnya pada tanggal 28 Juni bahwa pihaknya telah mengirimkan nota protes kepada Kedutaan Besar Jepang menjelang pengumuman latihan militer dengan Jerman dan Spanyol, yang dijadwalkan berlangsung akhir bulan ini.
Catatan itu mengatakan Tokyo telah diberitahu bahwa berpartisipasi dalam aktivitas militer di lepas pantai timur jauh Rusia "sama sekali tidak dapat diterima", terutama mengingat keterlibatan anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) yang jauh dari wilayah tersebut.
“Kami menganggap aktivitas tersebut sebagai ancaman potensial terhadap keamanan Federasi Rusia…”, kata pernyataan tersebut.
Moskow juga telah memperingatkan tindakan pembalasan yang perlu diambil untuk memastikan kemampuan pertahanan negara itu.
Dalam perkembangan lain terkait Rusia, pada tanggal 28 Agustus, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan bahwa 10 warga Ukraina yang ditahan di Rusia telah dibebaskan berdasarkan perjanjian yang ditengahi oleh Vatikan.
"Kami berhasil memulangkan 10 orang lagi dari tahanan Rusia," termasuk dua pendeta dan seorang politisi Tatar Krimea, kata pesan Telegram tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/nhat-ban-ruc-rich-tap-tran-chung-voi-duc-va-tay-ban-nha-nga-lap-tuc-len-tieng-276793.html
Komentar (0)