Bank Saham Gabungan Komersial Saigon Thuong Tin ( Sacombank ) baru saja menginformasikan tentang penipuan lama namun cukup canggih. Jika sebelumnya pelaku hanya menyasar pengguna ponsel bersistem operasi Android, kini pengguna iPhone (iOS) juga masuk dalam daftar incaran penipu. Penipu mencoba memikat korban untuk memasang aplikasi aneh, sehingga mengambil alih kendali perangkat dan mencuri uang di rekening bank melalui hak Aksesibilitas pada ponsel bersistem operasi Android; fitur Penyaringan Pesan pada iPhone (sistem operasi iOS).
Sacombank memperingatkan nasabah bahwa trik yang sering digunakan penipu adalah menyamar sebagai petugas polisi , jaksa, pengadilan, atau pegawai bank, lalu memberikan tautan "unik" bagi nasabah untuk memasang aplikasi palsu milik pihak berwenang. Aplikasi tersebut kemudian meminta izin untuk melacak perangkat seluler nasabah. Setelah itu, jika nasabah setuju, ponsel akan dikontrol dari jarak jauh. Penipu akan mencuri semua informasi di ponsel, termasuk informasi pribadi, kontak, dan informasi rekening bank. Menyita uang di rekening bank, menipu kerabat dan teman nasabah.
Bank memperingatkan nasabah agar tidak mengklik tautan aneh
Untuk segera mencegah tindakan penipuan, Sacombank menganjurkan agar nasabah sama sekali tidak mengikuti instruksi apa pun dari orang yang mengaku polisi, tidak mengakses tautan aneh, tidak memberikan akses pelacakan pada ponsel saat memasang aplikasi aneh, tidak memberikan foto pribadi CCCD, kartu identitas, paspor...
Baru-baru ini, kepolisian Kota Ho Chi Minh mengeluarkan peringatan tentang penipuan yang tampaknya "lama" namun muncul kembali dan lebih canggih. Beberapa orang menerima paket dari pengirim, dan ketika dibuka, terdapat kartu gosok di dalamnya. Kartu gosok tersebut, setelah digosok, berisi hadiah. Untuk menerima hadiah, mereka harus mengakses tautan pada kode QR dan memberikan informasi pribadi untuk menyelesaikan prosedur penerimaan hadiah. Ini adalah bentuk penipuan baru dan sangat berbahaya. Untuk menghindari kebocoran informasi pribadi dan risiko penipuan, kepolisian mengimbau masyarakat untuk waspada, tidak mengakses tautan pada kode QR, dan segera melapor ke kepolisian terdekat ketika menerima paket tersebut. Masyarakat sebaiknya tidak menerima paket aneh yang bukan pesanan mereka, dan tidak menerima paket untuk orang lain.
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)