Bank of America menahan hak istimewa yang dijanjikan kepada sejumlah nasabah kartu kredit, mengenakan biaya cerukan ganda, dan membuka rekening kartu atas nama nasabah tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka, kata regulator perbankan AS pada 11 Juli.
Oleh karena itu, Bank of America harus membayar restitusi sebesar $100 juta kepada konsumen dan denda perdata sebesar $150 juta, menurut Biro Perlindungan Keuangan Konsumen (CFPB) dan Kantor Pengawas Mata Uang AS (OCC).
Dari Februari 2018 hingga Februari 2022, bank tersebut menghasilkan ratusan juta dolar dengan mengenakan berbagai biaya kepada nasabah yang tidak memiliki cukup uang di rekening mereka, kata CFPB dalam sebuah pernyataan.
Secara spesifik, Bank of America mengenakan biaya dua kali untuk transaksi yang sama. Biaya pertama, $35, merupakan penalti "dana tidak mencukupi", yang dikenakan kepada nasabah yang mencoba melakukan pembayaran tanpa memiliki cukup dana di rekening mereka. Transaksi tersebut ditolak, tetapi jika nasabah mengajukan permintaan pembayaran lagi, mereka akan dikenakan biaya tambahan sebesar $35, yang disebut biaya cerukan.
"Praktik-praktik ini ilegal dan mengikis kepercayaan konsumen. CFPB akan mengakhiri praktik-praktik ini di seluruh sistem perbankan," ujar Direktur CFPB Rohit Chopra dalam sebuah pernyataan.
Bank of America adalah bank terbesar kedua di AS (setelah JP Morgan), melayani 68 juta individu dan usaha kecil. Foto: Bloomberg
Juru bicara Bank of America mengatakan bank tersebut "secara sukarela" mengurangi biaya cerukan dari $35 menjadi $10 dan menghapus denda "dana tidak mencukupi" pada awal 2022. Sejak itu, pendapatan dari biaya tersebut telah turun 90%.
Setidaknya sejak tahun 2012, karyawan Bank of America telah mendaftar dan membuka rekening kartu baru tanpa pemberitahuan atau persetujuan nasabah untuk menghasilkan penjualan atau memperoleh hadiah, kata CFPB.
Bagi sebagian nasabah yang tergoda untuk membuka rekening kartu kredit baru, Bank of America juga tidak menawarkan poin hadiah yang dijanjikan kepada puluhan ribu nasabah yang membuka rekening lewat telepon atau secara langsung, bukan secara online.
Ini bukan pertama kalinya bank terbesar kedua di AS didenda berdasarkan undang-undang tersebut. Pada tahun 2014, CFPB memerintahkan bank tersebut untuk membayar $727 juta sebagai kompensasi kepada konsumen atas penggunaan kartu kredit ilegal.
Pada tahun 2022, Bank of America juga akan membayar denda perdata sebesar $10 juta terkait dengan pembekuan rekening ilegal dan restitusi konsumen sebesar $225 juta karena gagal memastikan bantuan keuangan kepada nasabah berdasarkan tunjangan pengangguran dan program kesejahteraan pemerintah lainnya di puncak pandemi Covid-19 .
Nguyen Tuyet (Menurut NY Times, Al Jazeera, CNN)
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)