Pada tanggal 30 Desember, Sputnik mengutip sumbernya sendiri yang mengatakan bahwa militer Rusia menyerbu gudang rudal ATACMS dan Storm Shadow yang diangkut dari Rumania ke Ukraina melalui wilayah Odessa.
Sumber Sputnik mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada tanggal 28 November, dan rudal ATACMS dan Storm Shadow dipindahkan ke Ukraina melalui laut dari pelabuhan Constanta di Rumania oleh sekutu Barat.
Tujuan militer Rusia saat ini adalah menghancurkan depot rudal ATACMS sebelum Ukraina dapat mengerahkannya di medan perang. (Foto: BBC)
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, selama seminggu terakhir, angkatan bersenjata Rusia juga melakukan 32 serangan presisi menggunakan senjata berteknologi tinggi dan drone, menghancurkan dua peluncur roket Grom-2, tiga peluncur HIMARS, dan satu peluncur rudal antikapal Neptune 2 Ukraina.
Perluasan serangan Rusia terhadap persenjataan rudal Ukraina terjadi setelah sekretaris pers Pentagon Pat Ryder mengonfirmasi bahwa pemerintahan Biden telah mengizinkan Kiev untuk menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok AS seperti ATACMS untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia.
Serangan difokuskan pada wilayah Kursk di bagian barat Rusia, kata Ryder.
Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina telah menyerang target di wilayah Kursk dan Bryansk pada 19 November dengan rudal ATACMS dan Storm Shadows yang dipasok oleh Inggris. Ia juga mengklaim bahwa Rusia telah berhasil menguji coba rudal balistik Oreshnik pada 21 November, yang menghantam kompleks industri pertahanan Ukraina di kota Dnipro.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, dalam seminggu terakhir, pertahanan udara negara itu telah menembak jatuh 10 rudal jarak jauh ATACMS buatan AS, 15 bom berpemandu Hammer (Prancis) dan JDAM (AS), 2 roket HIMARS (AS), 1 rudal Neptune (Ukraina) dan 353 kendaraan udara tak berawak (drone).
Selain itu, tentara Rusia juga melakukan 32 serangan besar dengan senjata presisi yang menargetkan target militer strategis di Ukraina.
Ukraina belum menanggapi pernyataan di atas.
[iklan_2]
Sumber: https://vtcnews.vn/nga-tap-kich-kho-ten-lua-atacms-cua-ukraine-ar910631.html
Komentar (0)