Vietnam.vn - Nền tảng quảng bá Việt Nam

Độc lập - Tự do - Hạnh phúc

Rusia meluncurkan sistem radar baru untuk melawan UAV Ukraina dari jarak hingga 80 km

VietNamNetVietNamNet27/06/2023

[iklan_1]

Peralatan tersebut merupakan hasil upaya peningkatan kemampuan deteksi dan pertahanan jarak jauh setelah Moskow melihat peningkatan jumlah serangan pesawat tak berawak dari Kiev.

SKVP telah diuji coba dari tahun 2021 hingga 2023, lapor kantor berita TASS. Radar ini pertama kali diperkenalkan pada pameran militer Army 2022, menunjukkan bahwa radar ini dikembangkan untuk menangani konflik yang sedang berlangsung dan dianggap memiliki potensi ekspor.

Peningkatan serangan UAV di wilayah Rusia

Serangan terbaru melibatkan dua pesawat tanpa awak (drone) yang ditembak jatuh di dekat desa Lukino, tepat di luar Moskow, saat mendekati depot militer setempat. Associated Press melaporkan bahwa puing-puing pesawat tanpa awak ketiga ditemukan sekitar 20 kilometer (12 mil) jauhnya, tanpa kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan.

Kementerian Pertahanan Rusia (RuMoD) menyatakan bahwa ketiga drone tersebut ditembak jatuh menggunakan "pengacau elektronik". Ukraina, yang biasanya tidak mengonfirmasi serangan di wilayah Rusia, tidak berkomentar mengenai insiden tersebut.

Model UAV UJ-22 yang digunakan Ukraina dalam serangan ke wilayah Rusia

Sebelumnya, menurut EurAsian Times, pada 30 Mei, Moskow dan wilayah sekitarnya diserang oleh setidaknya delapan drone, tetapi hanya menyebabkan kerusakan kecil pada beberapa bangunan. Pada awal Juni, media Ukraina menyebarkan gambar sebuah UAV baru, bernama Beaver, yang konon muncul dalam serangan udara tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia (RuMoD) melaporkan bahwa semua UAV hancur, tiga di antaranya "dihancurkan oleh peperangan elektronik", menyebabkan mereka kehilangan kendali dan menyimpang dari target yang dituju. Sistem pertahanan udara jarak pendek Pantsir-S menembak jatuh lima UAV sisanya.

Sebelumnya, pada 23-24 April, sekitar 4-5 UAV terbang ke wilayah Belgorod dekat Moskow tetapi ditembak jatuh oleh peperangan elektronik atau karena kekurangan bahan bakar. Selanjutnya, sebuah drone UJ-22 asal Ukraina ditemukan terbalik di dekat Noginsk.

Namun, serangan paling serius dan mengkhawatirkan adalah yang terjadi di Kremlin pada 3 Mei. Video menunjukkan dua drone terbang langsung ke gedung sebelum ditembak jatuh. Meskipun Presiden Vladimir Putin diyakini tidak berada di gedung saat itu, Moskow menyebutnya sebagai upaya pembunuhan dan menyalahkan Ukraina.

Kurangi tekanan, tingkatkan efisiensi pertahanan

The New York Times pada tanggal 25 Mei mengutip pejabat intelijen AS yang mengatakan bahwa badan keamanan Ukraina kemungkinan berada di balik serangan itu, dan bahwa insiden itu lebih ditujukan untuk menunjukkan kemampuan mengatasi sistem pertahanan udara Rusia daripada upaya pembunuhan yang sebenarnya.

Sistem anti-UAV dari Rafael Advanced Systems

Kantor berita TASS melaporkan bahwa SKVP mampu mendeteksi objek terbang pada jarak 400 m hingga 80 km. Sebagai contoh, pesawat kecil dapat "tertangkap" radar pada jarak 30 km, sementara drone berukuran sedang seperti Orlan-10 dapat dideteksi pada jarak 18 km, dan UAV yang lebih kecil dapat dideteksi pada jarak 7 km. Kecepatan "ideal" deteksinya adalah 270 m/s.

Peralatan tersebut akan membantu meringankan tekanan pada radar militer dan sistem EW yang saat ini melindungi langit Moskow, dan akan "membangkrutkan" rencana Kiev untuk menggunakan serangan UAV guna menekan Rusia agar menarik pertahanan udaranya dari garis depan guna melindungi kota-kota utama.

Sistem SKVP secara keseluruhan terdiri dari 24 unit yang membentuk jaringan. Setiap unit dilengkapi dengan stasiun radar phased array yang terpasang pada tripod, kendaraan bergerak, atau atap gedung bertingkat. Sistem ini dapat melacak 20 pesawat secara bersamaan, termasuk drone kecil, dengan kemampuan untuk mengklasifikasikan, menentukan ketinggian, dan jarak ke target. Ini berarti sistem ini mampu melacak "segerombolan" UAV.

Pengamat militer Barat berasumsi bahwa SKVP dirancang agar mudah diintegrasikan dengan sistem pertahanan udara jarak dekat seperti Pantsir-S dan kompleks artileri-rudal gabungan untuk melindungi Moskow.

(Menurut EurAsian Times)


[iklan_2]
Sumber

Komentar (0)

No data
No data

Dalam topik yang sama

Dalam kategori yang sama

Seberapa modern helikopter antikapal selam Ka-28 yang berpartisipasi dalam parade laut?
Panorama parade perayaan 80 tahun Revolusi Agustus dan Hari Nasional 2 September
Close-up jet tempur Su-30MK2 yang menjatuhkan perangkap panas di langit Ba Dinh
21 putaran tembakan meriam, membuka parade Hari Nasional pada tanggal 2 September

Dari penulis yang sama

Warisan

Angka

Bisnis

No videos available

Berita

Sistem Politik

Lokal

Produk