Pada tanggal 25 Mei, Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan Andrei Kulik menyatakan bahwa masalah hubungan antara negara-negara Asia- Pasifik akan terus berlanjut selama AS secara aktif berpartisipasi dalam proses "pembangunan blok" di sini.
Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan Andrei Kulik. (Sumber: yonhap) |
Berbicara kepada para profesor, mahasiswa pascasarjana dan kandidat doktor di Universitas Wonkwang (Korea Selatan), Duta Besar Kulik menyebutkan sikap Rusia terhadap krisis Ukraina, partisipasi Seoul dalam sanksi terhadap Moskow dan isu-isu lainnya.
Menjawab pertanyaan "apa yang perlu dilakukan" untuk mencapai kemajuan dalam meningkatkan hubungan antara negara-negara Asia Timur Laut, diplomat Rusia tersebut berpendapat: "Pertama-tama, AS perlu menghentikan upayanya untuk membangun blok di kawasan Asia -Pasifik ."
Menurutnya, jelas bahwa Washington telah mulai membentuk apa yang disebut blok-blok kecil seperti perjanjian keamanan trilateral AS-Inggris-Australia (AUKUS), Quad, dan blok-blok lain di kawasan tersebut. Blok-blok ini "dibangun atas dasar yang terutama anti-Tiongkok, tetapi juga anti-Rusia".
"Sejalan dengan proses ini, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terlibat dalam isu-isu regional dengan segala cara yang memungkinkan. Dalam situasi seperti ini, sulit mengharapkan perubahan yang lebih baik..." tambah Duta Besar Kulik.
Diplomat Rusia tersebut mencatat bahwa hanya ketika kegiatan pembangunan blok tersebut berakhir dan AS kembali "menerapkan teori dan praktik kerja sama yang normal, multilateral, dan inklusif, akan terjadi perubahan ke arah yang lebih positif."
Selain itu, Duta Besar Rusia untuk Korea Selatan berkomentar bahwa kawasan Asia Timur Laut sudah memiliki mekanisme kerja sama trilateral antara Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, tetapi saat ini, mekanisme ini telah "dikesampingkan" karena AS "tidak membutuhkan" kehadiran Beijing dalam trio tersebut.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)