Pihak berwenang Rusia sedang menyelidiki informasi bahwa uji coba rudal Hwasong-18 Korea Utara yang diluncurkan pada 12 Juli jatuh di dalam zona ekonomi eksklusif Moskow.
"Rekan-rekan saya sedang menyelidiki bersama Kementerian Pertahanan . Kami tidak memiliki informasi yang jelas tentang rudal yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Rusia," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko hari ini tentang perkembangan verifikasi lokasi pendaratan uji coba rudal yang diluncurkan Korea Utara tiga hari lalu.
Pak Rudenko menambahkan bahwa aksi militer Korea Utara baru-baru ini merupakan respons terhadap langkah-langkah AS dan sekutunya. Diplomat Rusia tersebut mengatakan bahwa AS-lah yang "memprovokasi Korea Utara untuk mengembangkan kekuatan pertahanannya."
Rudal Hwasong-18 diuji coba pada 12 Juli di Korea Utara. Foto: KCNA
Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18 dengan jangkauan 15.000 km pada 12 Juli. Ini adalah peluncuran rudal ke-12 Korea Utara tahun ini, yang dilakukan kurang dari sebulan setelah Pyongyang meluncurkan dua rudal balistik secara bersamaan dari wilayah Sunan.
Para pejabat Korea Selatan mengatakan proyektil tersebut diluncurkan pada sudut yang tinggi dan terbang sekitar 1.000 kilometer. Sementara itu, Penjaga Pantai Jepang mencatat bahwa rudal Korea Utara jatuh sekitar 550 kilometer dari semenanjung, di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Rudal tersebut mencapai ketinggian maksimum 6.000 kilometer dan terbang selama sekitar 74 menit.
Khaled Hairi, Asisten Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dalam rapat Dewan Keamanan pada 13 Juli bahwa rudal Korea Utara kemungkinan jatuh di zona ekonomi eksklusif Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan pada 14 Juli bahwa Moskow tidak memiliki data spesifik untuk memverifikasi pernyataan Hairi.
Korea Utara merilis video uji coba rudal balistik antarbenua Hwasong-18 dengan jangkauan 15.000 km pada 12 Juli. Sumber: KCNA
Peluncuran Hwasong-18 diawasi langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Media Korea Utara mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan negara tersebut dalam mengembangkan kekuatan nuklir taktisnya dan sekaligus mengirimkan pesan peringatan kepada negara-negara pesaing.
Pyongyang menambahkan bahwa uji coba tersebut diperhitungkan untuk menjamin keselamatan dan tidak memengaruhi keamanan negara tetangga.
Lokasi Korea Utara dan negara-negara tetangga. Grafik: BBC
Thanh Danh (Menurut Reuters, TASS, RIA )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)