Negara-negara pertama telah angkat bicara mengenai serangan rudal skala besar Iran terhadap Israel pada malam tanggal 1 Oktober.
Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris bertemu di Ruang Situasi pada malam 1 Oktober, memantau serangan rudal Iran terhadap Israel. (Sumber: Gedung Putih) |
Menurut kantor berita AFP , Gedung Putih mengatakan bahwa serangan rudal balistik Iran terhadap Israel "tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif", dan memuji partisipasi AS dalam menangkis beberapa serangan.
Gedung Putih juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa Presiden Joe Biden telah memerintahkan militer AS untuk "mendukung pertahanan Israel" dan menembak jatuh rudal Iran pada hari yang sama. Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris memantau dengan saksama serangan Iran terhadap Israel dari Ruang Situasi Gedung Putih.
Secara khusus, menurut pejabat AS, kapal perusak negara itu bergabung dengan angkatan udara Israel dalam berperang melawan serangan rudal balistik Iran.
Sementara itu, kantor berita Reuters mengutip Presiden Biden yang mengatakan bahwa ia mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden Harris dan tim keamanan nasional Gedung Putih untuk "membahas bagaimana Washington siap membantu Israel mempertahankan diri dari serangan-serangan ini dan melindungi personel AS di kawasan tersebut."
Pada hari yang sama, 1 Oktober, kantor Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan bahwa London "mengutuk sepenuhnya" serangan rudal Iran.
Sebelumnya, Sky News melaporkan bahwa Tn. Starmer telah melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Israel Benjamin Netanyahu dan Raja Abdullah dari Yordania.
Namun, kantor Tn. Starmer tidak berkomentar ketika ditanya oleh Reuters tentang panggilan telepon ini, tetapi mengatakan bahwa Perdana Menteri Inggris akan melakukan lebih banyak panggilan telepon dengan para pemimpin Eropa lainnya pada malam tanggal 1 Oktober.
Perdana Menteri Prancis Michel Barnier juga angkat bicara soal serangan Iran, dan mengatakan ia khawatir dengan "eskalasi" konflik di Timur Tengah, serta memperingatkan bahwa situasinya "sangat serius".
Sementara itu, Jerman menyatakan kekhawatiran bahwa eskalasi pertempuran dapat memicu konflik yang lebih luas. Di media sosial X, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, mendesak "Iran untuk segera menghentikan serangan" karena "Iran sedang membawa kawasan menuju jurang kehancuran".
Sementara itu, gerakan Islam Hamas memuji serangan rudal Iran terhadap Israel pada malam 1 Oktober, dan mengatakan serangan itu merupakan balas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/du-luan-quoc-te-sau-vu-iran-tan-cong-israel-my-ra-tay-giup-dong-minh-tu-ve-chau-au-lo-phong-trao-hamas-ca-ngoi-tehran-288429.html
Komentar (0)