Amerika Serikat telah menyetujui penjualan hingga 1.200 rudal udara-ke-udara canggih dan peralatan terkait senilai $3,64 miliar ke Jepang.
Menurut Bloomberg mengutip sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada tanggal 3 Januari bahwa pembelian ini akan konsisten dengan kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Washington, dan akan membantu Jepang meningkatkan keamanan serta memastikan keselamatan personel militer AS yang ditempatkan di sana.
Rudal pencegat udara-ke-udara AIM-120 AMRAAM diluncurkan
"Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan sekutu utama yang merupakan kekuatan bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan Indo- Pasifik ," menurut Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA).
Menurut DSCA, penjualan ini juga akan meningkatkan kemampuan Jepang untuk menanggapi ancaman saat ini dan di masa mendatang, melindungi wilayah Jepang dan personel militer AS yang ditempatkan di negara tersebut, dan Jepang tidak akan mengalami kesulitan dalam menerima senjata ini.
Senjata apa yang diinginkan Jepang dengan usulan anggaran pertahanannya yang memecahkan rekor?
Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui penjualan tersebut dan DSCA telah memberi tahu Kongres AS pada 3 Januari. Namun, kesepakatan ini masih membutuhkan persetujuan resmi dari Kongres AS. Kesepakatan ini akan menjual hingga 1.200 rudal udara-ke-udara jarak menengah canggih AIM-120D-3 dan AIM-120C-8 kepada Jepang, beserta peralatan, suku cadang, dan material pendukung terkait. Rudal-rudal ini dapat diluncurkan dari pesawat F-15 dan F-35 yang saat ini dioperasikan oleh Jepang.
Dalam perkembangan lain, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada tanggal 3 Januari bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Korea Selatan, Jepang dan Prancis dari tanggal 4-9 Januari di tengah krisis politik yang sedang berlangsung di Seoul.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken akan bertemu dengan pejabat senior pemerintah Korea Selatan dan membahas bagaimana mereka "dapat meningkatkan upaya penting untuk mempromosikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan makmur, serta upaya kerja sama trilateral dengan Jepang".
Di Prancis, Menteri Blinken akan membahas tantangan di Timur Tengah dan Eropa di tengah upaya untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/my-phe-duyet-thuong-vu-ten-lua-lon-cho-nhat-ban-185250104075314364.htm
Komentar (0)