Menteri Pertahanan Australia Richard Marles pada tanggal 17 November memimpin pertemuan trilateral dengan mitranya dari AS Lloyd Austin dan mitranya dari Jepang Jenderal Nakatani - yang pertama diadakan di Australia.
Marinir AS menembakkan Mark 19 di Area Pelatihan Gunung Bundey, NT, Australia, Juni 2024. (Sumber: defensenews) |
Pada pertemuan tersebut, pejabat pertahanan dari Australia, Jepang dan Amerika Serikat berjanji untuk memperkuat kerja sama militer dalam pelatihan kekuatan, karena ketiga negara mempererat hubungan untuk melawan kekuatan militer China.
Berdasarkan perjanjian baru ini, Brigade Penyebaran Cepat Amfibi Jepang, sebuah unit marinir elit, akan dikerahkan ke Darwin untuk berkoordinasi dan berlatih secara berkala dengan pasukan Australia dan AS. "Ini merupakan pesan yang sangat penting bagi kawasan dan dunia tentang komitmen ketiga negara kita untuk bekerja sama. Hal ini akan meningkatkan kemampuan ketiga negara kita untuk mengoordinasikan operasi," tegas Menteri Marles.
Sementara itu, Menteri Austin menegaskan bahwa kemitraan ini akan meningkatkan kegiatan intelijen "pengawasan dan pengintaian" antara ketiga negara, sehingga "mendorong tujuan kawasan Indo -Pasifik yang aman dan damai".
Kepala Pentagon mengatakan ia bangga dengan pekerjaan yang telah dilakukan Departemen Pertahanan AS untuk memperkuat aliansi di kawasan tersebut dan bekerja sama dengan "negara-negara yang memiliki visi yang sama untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Canberra semakin dekat dengan sekutu lamanya, Amerika Serikat, dengan memperkuat militernya untuk melawan kekuatan Tiongkok yang sedang bangkit. Selain memperluas armada permukaannya dengan cepat, Australia berencana untuk mengerahkan kapal selam nuklir siluman dalam perjanjian trilateral dengan Amerika Serikat dan Inggris (AUKUS).
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/my-australia-va-nhat-ban-tang-cuong-kha-nang-phoi-hop-tac-chien-294109.html
Komentar (0)