Departemen Keuangan mengatakan pihaknya telah menjatuhkan sanksi terhadap enam orang dan tujuh badan usaha yang berpusat di Tiongkok, serta dua orang dan satu badan usaha yang berpusat di Meksiko, atas keterlibatan mereka dalam penjualan mesin cetak pil dan perlengkapan lain yang digunakan untuk memberi label palsu pada pil yang diproduksi secara ilegal, yang sering kali dicampur dengan fentanil, dan diselundupkan ke Amerika Serikat.

Staf Badan Penegak Narkoba (DEA) menguji obat pereda nyeri fentanil di sebuah laboratorium di New York, AS. Foto: VNA

"Obat palsu yang dicampur fentanil merupakan penyebab utama kematian ini, yang menghancurkan ribuan keluarga Amerika setiap tahunnya," kata Wakil Menteri Keuangan Brian Nelson. "Kami berkomitmen untuk memobilisasi semua lembaga terkait guna memerangi mereka yang memfasilitasi produksi ilegal obat-obatan ini untuk menghentikan produksi global yang mematikan ini dan memerangi ancaman yang ditimbulkan oleh obat-obatan ini."

Fentanil memiliki potensi hingga 50 kali lebih kuat daripada heroin dan 100 kali lebih kuat daripada morfin, dan semakin sering dicampur dengan obat-obatan terlarang lainnya, yang seringkali berakibat fatal. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kematian akibat overdosis di AS yang melibatkan obat penghilang rasa sakit sintetis fentanil meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2016 dan 2021. Pemerintahan Biden telah meningkatkan tindakan seiring dengan angka kematian akibat overdosis di AS yang melampaui 100.000 pada tahun 2021.

VNA