Menurut media pemerintah Iran, Menteri Luar Negeri negara itu, Abbas Araghchi, mengatakan pada 16 November bahwa ada peluang untuk negosiasi nuklir dengan Barat, tetapi "terbatas".
Pengadilan Iran memerintahkan AS untuk membayar kompensasi lebih dari $48 miliar. (Sumber: Shutter Stock) |
"Masih ada peluang untuk diplomasi , meskipun tidak banyak, namun terbatas," kata Bapak Araghchi tentang program nuklir Teheran dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah Iran.
Dalam perkembangan lain, pada hari yang sama, 16 November , pengadilan Iran memutuskan bahwa AS harus membayar kompensasi sebesar $48,86 miliar kepada keluarga warga negara Iran yang tewas dalam perang melawan "kelompok teroris" yang terkait dengan Washington di Irak dan Suriah.
Menurut kantor berita semi-resmi Iran, Fars , putusan tersebut dikeluarkan oleh Hakim Majid Hosseinzadeh setelah dua kali sidang atas pengaduan yang diajukan oleh 700 anggota keluarga korban terhadap pemerintah AS.
Pengadilan mengidentifikasi kelompok teroris di atas sebagai "organisasi Negara Islam (IS) yang memproklamirkan diri dan Front Al-Nusra".
Menurut putusan tersebut, AS harus memberikan ganti rugi kepada setiap penggugat sebesar $10 juta, dengan total $6,98 miliar, untuk kerugian materiil, dan memberikan ganti rugi kepada setiap penggugat sebesar $20 juta, dengan total $13,96 miliar, untuk kerugian mental, kata Fars.
Pengadilan juga memerintahkan Washington untuk membayar ganti rugi hukuman sebesar $27,92 miliar untuk mencegah kerugian lebih lanjut.
Menurut Fars, AS dapat mengajukan banding dalam waktu 2 bulan sejak tanggal putusan.
Washington belum menanggapi keputusan pengadilan Iran.
Selama bertahun-tahun, Teheran telah mengirimkan personel militer ke Irak dan Suriah untuk membantu pemerintah mereka memerangi “kelompok teroris.”
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/iran-noi-ve-co-hoi-dam-phan-nhan-voi-phuong-tay-yeu-cau-my-boi-thuong-hon-48-ty-usd-vi-ly-do-nay-294036.html
Komentar (0)